Komoditas Beras Mudah Dimainkan Spekulan

Diskusi ‘Politik Ekonomi dan Tata Kelola Perberasan serta Dampaknya Terhadap Stabilitas Nasional’ di Jakarta, Selasa (20/03/2018).

Mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Rizal Ramli menyatakan masalah perberasan nasional merupakan hal yang mudah diselesaikan. Selama menjabat sebagai Kepala Bulog selama 2 tahun, Rizal mengklaim dirinya dapat meredam naiknya harga beras dan dapat menstabilkan stok tanpa impor.

“Stok di Bulog pada saat menjabat sebagai Kepala Bulog 2 juta ton sedangkan di pasar 25 juta ton. Selama dua tahun dapat menstabilkan harga beras dan tanpa impor,” kata Rizal saat acara diskusi ‘Politik Ekonomi dan Tata Kelola Perberasan serta Dampaknya Terhadap Stabilitas Nasional’ di Jakarta, Selasa (20/03/2018).

Menurutnya, komoditas beras mudah sekali dipermainkan di tingkat spekulan untuk menaikan harga beras. Dimana pedagang menimbun beras untuk dapat mendongkrak kenaikan harga.

“Kalau ada yang mencoba menimbun beras dan berharap harga beras naik maka yang dilakukan Bulog membanjiri 50-100 ribu ton di wilayah yang telah melakukan penimbunan,” jelasnya.

Rizal menambahkan, sebetulnya kenaikan harga beras tidak serta merta terjadi seluruh Indonesia, hanya diwilayah tertentu yang mencoba untuk menaikkan harga dengan menimbun beras. “Begitu mulai ada ‘api’ sedikit dengan menaikkan harga langsung banjiri beras. Kelemahan yang kemarin adalah kenaikan harga dibiarkan tanpa dibanjiri beras di pasar itulah susah dikendalikan,” katanya. Sabrina