Lagi, Bulog Impor Beras 300.000 Ton

Petani memanen padi. Foto: Antara

Perum Bulog kembali mengumumkan impor beras untuk kelima kalinya selama tahun 2024 ini. Kali ini, Bulog membuka tender baru impor beras sebanyak 300.000 ton dengan kualitas broken (butir patah) 5%, yang membuat harga beras Vietnam dan Thailand terkerek naik.

Batas waktu penawaran tender itu sendiri ditutup hari ini atau 14 Mei 2024. Beras itu sendiri harus produksi atau hasil panen 2022-2023 (Juni-Juli) dan digiling tak lebih dari 6 bulan, demikian pengumuman Bulog pada 11 Mei seperti yang dikutip S&P Global.

Selama tahun 2024 ini, Bulog sudah menggelar lima lelang impor beras dengan volume pembelian sebanyak 1,7 juta ton. Vietnam, Thailand, Myanmar dan Pakistan tercatat sebagai asal pasok beras impor ke Indonesia tahun ini.

Bulog sendiri sudah menetapkan kuota impor beras tahun 2024 sebanyak 3,6 juta ton sementara tahun lalu 3,8 juta ton. Banjir beras impor di sejumlah pelabuhan ini dilakukan pemerintah Presiden Joko Widodo dengan dalih fenomena cuaca El Nino, yang mengurangi produksi beras di Asia Tenggara dan menciutkan pasok beras global.

Baca: Meski Panen, Bulog Tetap Impor Beras 300.000 Ton

Lelang yang kembali dibuka Bulog dinilai bakal mendorong perdagangan beras Asia, di mana biasanya harga akan terkerek naik, meskipun pembicaraan pembelian beras oleh Bulog masih samar-samar alias belum jelas, demikian kata sejumlah sumber di pasar.

“Harga beras Vietnam dan Thailand menguat karena tender Bulog sudah dekat (pada Mei),” ujar seorang eskportir beras Pakistan.

Berdasarkan analisis Platts, yang jadi bagian dari S&P Global Commodity Insight, harga beras Thailand untuk kualitas broken 5% naik 10 dolar AS/ton (FOB) sampai 10 Mei 2024 di posisi 599 dolar AS/ton, sementara untuk kualitas yang sama beras dari Vietnam naik 5 dolar AS/ton di posisi 569 dolar AS/ton (FOB).

Bahkan, di situs Asosiasi Eksportir Beras Thailand, Selasa (14/5), harga beras broken 5% sudah tembus 600 dolar AS ke posisi 614 dolar AS/ton. Harga beras kualitas premium Thailand ini jauh melampaui harga beras Vietnam yang ditawarkan di kasaran 585-589 dolar AS/ton. Sementara harga beras Pakistan dengan kualitas yang sama ditawarkan lebih murah di posisi 575-579 dolar AS/ton.

Harga beras diperkirakan akan terus bergerak naik dalam beberapa hari ke depan menyusul adanya pengumuman tender Bulog serta pasok beras dari India yang sampai saat ini masih tidak masuk ke pasar, kata sejumlah sumber. AI