Kunjungi Sekolah, Menteri Siti Ajak Siswa Jaga Lingkungan Hidup

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya membagikan bibit pohon kepada siswa Sekolah Global Mandiri di Cibubur, Jawa Barat, Selasa (29/10/2019). Menteri Siti mengajak setiap siswa untuk menanam pohon setidak 25 pohon untuk menjaga alam tetap hijau dan mencegah perubahan iklim.

Di awal jabatannya pada periode kedua sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memilih mengunjungi sekolah untuk berbagi inpirasi dan mengajak siswa sekolah bersama-sama menjaga lingkungan hidup dan kehutanan. Menteri Siti menekankan, karakter yang terbentuk pada siswa sekolah menentukan Indonesia di masa depan.

“Kerja lima tahun belakangan mengindikasikan banyak kemajuan. Terlihat anak-anak sekolah sekarang sudah membawa tumbler dan mengurangi sampah plastik,” katanya usai mengisi kelas inspirasi di Sekolah Global Mandiri di Cibubur, Jawa Barat, Selasa (29/10/2019).

Menteri Siti menyatakan  sedang merancang kegiatan yang melibatkan sekolah-sekolah. Menurut dia, penting untuk bersama-sama masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. “Presiden (Joko Widodo) berpesan, yang paling penting adalah bagaimana implementasi oleh rakyat, untuk rakyat,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Siti juga membagikan bibit pohon multiguna seperti rambutan, mangga, dan nangka untuk ditanam para siswa dan sekolah. Menteri mengajak agar setiap siswa hingga dewasa menanam setidaknya 25 batang pohon. Selain untuk menjaga agar alam tetap hijau, menanam pohon juga bermanfaat untuk menghasilkan oksigen dan mencegah bencana perubahan iklim.

Sekitar 300 siswa sangat antusias mengikuti acara tersebut. Selain siswa, acara tersebut juga dihadiri perwakilan orangtua. Seorang siswa, Andi Salman Nazafi sempat bertanya tentang apa penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa waktu belakangan.

Menteri Siti menjelaskan, karhutla bisa terjadi akibat faktor alam karena gesekan serasah. Namun, karhutla lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia. “Ada yang akibat buang puntung rokok sembarangan, ada juga karena pembakaran untuk membuka ladang dan kebun,” katanya.

Menteri Siti menyatakan, pemerintah terus melakukan upaya pemadaman terhadap kejadian karhutla. Pemerintah juga melakukan kontrol ketat pengelolaan lahan untuk mencegah kejadian karhutla. “Petugas terus bekerja di lapangan, BPBD juga aktif. Pemerintah masih waspada hingga pertengahan November,” kata Menteri Siti.

Data dari Sistem Monitoring Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah hotspot pada hari ini, Selasa (29/10/2019), berdasarkan pantauan satelit Terra/Aqua (dengan tingkat kepercayaan ≥ 80%) sebanyak 52 titik. Jumlah ini telah turun jauh dibandingkan pekan lalu  yang tercatat lebih dari 600 titik.

Kepala Sekolah Global Mandiri Anna Budiatmi menyatakan kedatangan Menteri siti diharapkan bisa menginspirasi para siswa untuk menggapai cita-citanya. “Kedatangan Bu Menteri sekaligus mengajak anak-anak untuk lebih peduli pada lingkungan,” katanya.

Anna menyatakan pihak sekolah sudah mewajibkan siswa untuk membawa botol dan dan kotak makanan dari rumah untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, mereka juga wajib mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang untuk kemudian ‘ditabung’ di Bank Sampah sekolah. Sampah tersebut akan didaur ulang menjadi berbagai produk yang bisa dimanfaatkan kembali atau produk kerajinan.

“Ini memang kampanye sederhana tapi sebagai generasi penerus, pendidikan lingkungan hidup perlu dilakukan sejak dini,” katanya. Sugiharto