Kedai ‘Kopi Cenghar’ di Kota Cimahi, menawarkan sensasi kenikmatan kopi premium Jawa Barat yang dihasilkan langsung dari petani pengelola usaha perhutanan sosial. Ini berarti, setiap cangkir kopi yang anda seruput bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan sekaligus memberi dukungan pada kelestarian hutan.
“Kami mengambil biji kopi langsung dari petani yang tergabung pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di sejumlah lokasi seperti Gunung Halu, Cipada, Pangalengan, dan Ciwidey,” kata pemilik Kopi Cenghar Ridwan Sujatmiko di kedai Kopi Cenghar, Jalan Ciawitali, Citeurep, Cimahi Utara, Rabu (11/10/2017).
Biji kopi dihasilkan pada lahan yang dikelola secara agroforestry, dimana tanaman kopi ditanam disela tanaman hutan. Ridwan menyatakan, selain membeli kopi, pihaknya juga memberi pendampingan bagi petani untuk meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan.
Dulu, tutur Ridwan, petani hanya menjual kopi dalam bentuk buah dan harganya cuma Rp6000/kilogram (kg). Kini, petani pada kelompok binaan sudah mampu menjual kopi dalam bentuk green bean. “Harganya bisa mencapai Rp130.000/kg,” ujarnya.
Ridwan melanjutkan, dengan membeli langsung dari petani, pihaknya bisa menyajikan kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi pelanggan. Sebagai gambaran, harga segelas coffe latte atau cappucino, hanya dibandrol Rp12.000. Sementara secangkir espresso single origin bisa diteguk dengan harga Rp15.000. “Dengan harga yang terjangkau, kami juga bertujuan agar penggemar kopi semakin banyak,” katanya.
Kopi Cenghar dirintis Ridwan bersana dua rekannya, Hikmat Pujianggara dan Heru Sudibyo sejak tahun 2015. Berawal dari kios kecil-kecilan, kemudian berkembang menjadi sebuah outlet di pusat jajan. Kedai di Jalan Ciawitali dibuka Desember 2016.
Tempatnya yang nyaman, didukung dengan keahlihan tiga orang barista yang ahli meracik kopi, membuat kedai Kopi Cenghar menjadi tempat nongkrong kekinian terutama anak gaul zaman now.
Belakangan Kopi Cenghar bergabung dalam jaringan Pesona Mart, sebuah jaringan usaha yang mendukung pengembangan usaha Perhutanan Sosial dan didukung Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan. Menurut Ridwan, ke depan pihaknya juga akan memperbanyak penjualan produk perhutanan sosial lainnya yaitu gula aren, sebagai pendamping kopi.
SUGIHARTO