Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk petani dari Kementerian Pertanian (Kementan) terus tergulir. Belum lama ini, tiga kelompok tani di Kota Magelang, Jawa Tengah mendapat bantuan Alsintan, yang merupakan aspirasi Komisi IV DPR.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, berbagai langkah ditempuh Kementan untuk menjadikan pertanian maju, mandiri, dan modern. Salah satunya dengan mekanisasi pertanian di berbagai daerah.
“Saya merespon positif terhadap optimalisasi Alsintan sebagai langkah dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ujar Mentan SYL, Selasa (6/10/2020).
Menteri SYL menjelaskan, penggunaan teknologi diharapkan mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang. Tidak hanya itu, diupayakan juga produk pertanian Indonesia bisa berorientasi ekspor.
“Dengan teknologi, saya berharap tidak mendengar adanya penurunan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” tutur Mentan SYL.
Tiga Kelompok tani yang mendapat bantuan tersebut adalah Poktan Ngudi Makmur, Kecamatan Magelang Utara; Poktan Tunas Jaya, Kecamatan Magelang Tengah; dan Poktan Makmur Selatan, Kelurahan Magelang Selatan.
Adapun bantuan berupa 1 unit cultivator, 1 unit pompa air, 5 unit hand spayer dan 1 unit mesin penanam padi (rice transplanter) untuk Poktan Ngudi Makmur, Kecamatan Magelang Utara. Untuk Poktan Tunas Jaya dan Makmur Selatan masing-masing berupa 1 unit cultivator.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, level mekanisasi pertanian Indonesia terus meningkat dengan adanya bantuan Alsintan secara besar-besaran untuk para petani sejak akhir tahun 2014.
Jenis-jenis Alsintan yang diberikan pemerintah antara lain traktor roda 2, traktor roda 4, pompa air, rice tranplanter, chopper, cultivator, excavator, hand sprayer, alat tanam jagung, backhoe loader, rotatanam, grain seeder, mist blower dan penyiang gulma.
“Yang biasa panen sekali, kini bisa menjadi dua kali. Yang biasanya dua kali, sekarang menjadi tiga kali dengan memanfaatkan Alsintan,” papar Sarwo Edhy.
Mampu Tekan Biaya
Pengertian level mekanisasi pertanian adalah penggunaan daya Alsintan terhadap luas areal yang tercover oleh Alsintan. Menurutnya, Alsintan ini berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan petani. Selain itu, tingkat produksi tanaman pangan Indonesia juga terus meningkat.
“Bantuan Alsintan mampu menekan biaya operasional 35% hingga 48% dalam produksi petani. Dulu, tanpa kemajuan mekanisasi ini, petani bisa membajak sawahnya satu hektare berhari-hari. Tapi sekarang ini cukup dua hingga tiga jam saja,” katanya.
Dia menjelaskan, penggunaan Alsintan modern juga dapat menyusutkan kehilangan hasil panen (losses) sebesar 10%. Tidak hanya itu, Alsintan juga meningkatkan nilai tambah dan penanaman padi yang dulunya hanya satu kali setahun kini bisa tiga kali karena proses pengolahan dan panen yang cepat.
“Dengan demikian, produksi yang dicapai petani lebih tinggi. Pendapatan petani pun ikut naik,” tegasnya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, bantuan Alsintan tersebut merupakan dukungan untuk peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di Kota Magelang.
“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, meskipun Kota Magelang memiliki lahan pertanian yang sempit,” kata Bupati Sigit saat penyerahan secara simbolis di Ruang Sidang Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang, yang dihadiri anggota Komisi IV DPR, Vita Ervina.
Sigit meminta Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang untuk dapat merumuskan dan mengoptimalkan lahan-lahan di wilayah setempat agar lebih inovatif untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Selain itu, Disperpa harus memberikan pendampingan agar petani bisa tetap bertahan di masa pandemi COVID-19.
“Lahan kita yang hanya berkisar 140 hektare (ha) ini saya harapkan bisa optimal, dirumuskan, agar lebih inovatif untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara Anggota Komisi IV DPR, Vita Ervina menuturkan, bantuan ini merupakan komitmen dan wujud nyata kehadiran pemerintah untuk mendorong kemandirian serta kesejahteraan petani.
“Di Kota Magelang yang menerima tiga poktan mewakili tiga Kecamatan. Semoga bisa bermanfaat dalam menunjang produktivitas pertanian, dengan teknologi tepat guna bisa menghemat penggunaan kompos termasuk memperbaiki kualitas produk pertanian. Mudah-mudahan ke depan bantuan bisa ditambah lagi,” kata Vita.
Da berharap petani bisa merawat Alsintan ini sebaik-baiknya. Tahun 2021 mendatang, Komisi IV DPR telah menyetujui anggaran agar Kementan memberikan bimbingan teknis (bimtek) pemeliharaan para petani penerima bantuan.
“Bimtek ini tujuannya agar para petani memiliki pengetahuan yang baik untuk menjaga, merawat, dan memberdayakan secara terus menerus, sehingga Alsintan bermanfaat dengan maksimal,” kata Vita. PSP
Alsintan Aspirasi DPR Buat Petani Pati
Sebanyak 88 unit alat dan mesin pertanian (Alsintan), minggu lalu diberikan kepada petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penyaluran bantuan itu adalah jawaban dari aspirasi Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo “Bantuan tersebut untuk menunjang kegiatan petani dan untuk bisa meningkatkan hasil produksi pertanian,” ungkap Firman, Kamis (8/10/2020).
Dia berharap, petani bisa sejahtera dan makmur serta menjadi sentral pangan untuk ke depannya. Firman juga mengatakan, penggunaan Alsintan harus dilakukan seiring kemajuan teknologi di era modern ini. Bila peruntukannya tidak sesuai, maka akan dicabut haknya.
Adapun Alsintan yang diberikan untuk Kabupaten Pati meliputi traktor roda 4 sebanyak 5 unit, combine harvester multiguna sebanyak 2 unit, combine harvester besar sebanyak 1 unit, combine harvester sedang sebanyak 1 unit.
Selain itu diberikan juga traktor roda 2 sebanyak 25 unit, pompa air 3” sebanyak 1 unit, pompa air 4” sebanyak 19 unit, pompa air 6” sebanyak 5 unit, transplanter sebanyak 2 unit, dan cultivator sebanyak 8 unit.
Kemudian disalurkan juga hand sprayer sebanyak 4 unit, power thresher sebanyak 5 unit, concealer sebanyak 4 unit, power thresher mobile multiguna sebanyak 4 unit, dan power thresher multiguna sebanyak 1 unit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pati, Muhtar Efendi menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas bantuan Alsintan yang diupayakan Anggota DPR Firman Soebagyo. “Untuk ke depan, Alsintan-alsintan lainnya yang sangat dibutuhkan perlu diinventarisasi, sehingga usaha pertanian bisa efektif dan efisien,” ujarnya.
Dia menilai, waktu penyerahan bantuan ini tepat karena sebentar lagi akan digunakan petani dalam budidaya pertanian.
Lebih lanjut, Muhtar meminta agar bantuan Alsintan yang diberikan tidak disalahgunakan kelompok tani. Dia berharap teknologi ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para petani. “Kami berharap petani yang menerima langsung dapat memanfaatkan bantuan secara optimal,” tutur Muhtar.
Menteri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kebutuhan pangan rakyat dipastikan tercukupi karena panen padi masih berlangsung di beberapa wilayah dan proses menanam juga langsung dilakukan.
Dia menambahkan, ada dua sektor yang tidak boleh berhenti dalam situasi seperti ini, yaitu sektor pertanian dan kesehatan. “Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah menyediakan bahan pangan,” tutur menteri yang akrab disapa SYL tersebut.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, pihaknya akan terus memaksimalkan penggunaan Alsintan, seperti traktor roda 2 dan roda 4 untuk pengolahan tanah persiapan musim tanam.
“Proses panen dan tanam harus terus berjalan. Dengan menggunakan Alsintan, maka tidak membutuhkan banyak orang berkerumun saat melaksanakan panen,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, petani bisa melakukan sewa pinjam Alsintan yang dikelola Brigadir Alsintan, Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di daerah masing-masing.
“Dengan menggunakan Alsintan, petani akan lebih hemat dan lebih cepat dalam proses menanam juga panen,” kata Sarwo. PSP