Memperindah Jalan Tol Dengan Pohon Perindang

Penanaman pohon di jalan tol Tangerang-Merak

Oleh: Setiasih Irawanti (Puskashut Yayasan Sarana Wana Jaya, Peneliti Utama Bidang Ekonomi Kehutanan dan Kebijakan Kehutanan (28.08.05), Pensiunan Pegawai Puslitbang Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim)

Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia tidak lepas dari pemikiran yang digagas oleh Julius Sterlig Morton Mantan Gubernur Nebraska yang merupakan seorang aktivis lingkungan. Pada tahun 1872 Morton mengusulkan gagasan untuk memperingati Hari Pohon Sedunia, yang langsung ditindaklanjuti oleh para aktivis di Amerika Serikat sehingga setiap tanggal 21 November semua orang di dunia merayakan Hari Pohon atau Arbor Day.

Hari spesial ini ditetapkan untuk mengingatkan manusia tentang pentingnya pepohonan bagi kehidupan diantaranya membersihkan udara dari pencemaran, mengurangi pemanasan global, mencegah berbagai bencana alam, sebagai tempat tinggal berbagai jenis fauna, menjadi paru-paru dunia, dan masih banyak lagi. Karena pentingnya peran pohon bagi umat manusia dan lingkungan sekitar, perayaan ini lambat-laun menyebar ke negara-negara lainnya.

Di Indonesia, Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati setiap tanggal 28 November. Penetapan HMPI didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia. Kegiatan menanam selama sebulan pada Desember tahun 2007 kemudian diperingati sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN). Hal tersebut merupakan momentum strategis bangsa Indonesia dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan. Penetapan tanggal 28 November sebagai HMPI merupakan upaya memasyarakatkan gerakan menanam dan memelihara pohon secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa, serta membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. 

Menanam pohon demi membenahi kerusakan hutan dan lahan sangatlah penting karena gundulnya hutan dapat berdampak pada kerusakan pemukiman penduduk sebab bisa kebanjiran, sumber daya air berkurang, dan tanah yang makin gersang akan sulit untuk ditanami. Kegiatan menanam pohon juga dapat memberi kesempatan pada para siswa dan siswi untuk belajar cara-cara menanam, memelihara, dan memupuk pohon/tanaman dengan benar. 

Dalam rangka memperingati HMPI, pada bulan Desember 2021 Yayasan Sarana Wana Jaya melakukan penanaman pohon di sekitar pintu tol Serang Barat Provinsi Banten. Kegiatan penghijauan yang dilakukan di pinggir jalan tol dapat meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan karena tersedia lingkungan jalan tol yang lebih asri, sekaligus membantu Pemerintah untuk mengurangi jumlah lahan kritis. Segmen jalan tol yang dikelola oleh PT MMS tersebut kini makin rindang dan asri sebab kiri kanan jalan telah ditanami jenis-jenis pohon bunga dan buah-buahan seperti tabebuya, jamblang, manga, nangka, alpukat, tanjung, dll. Di samping itu, penanaman pohon yang akan memperbaiki keseimbangan alam diharapkan dapat mencegah berbagai bentuk bencana di masa depan serta meningkatkan keamanan dan keselamatan umat manusia.

Manfaat Menanam Pohon

Penanaman pohon yang dilaksanakan secara bersinergi ditujukan untuk menambah tutupan lahan agar dapat mencegah terjadinya banjir longsor dan kekeringan, melakukan konservasi keanekaragaman hayati (biodiversity), menyerap karbondioksida (CO2) di atmosfer untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, ikut berpartisipasi dalam memperkuat ketahanan pangan, energi dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kesadaran semua pihak untuk menanam dan memelihara pohon sebagai bagian dari sikap atau budaya bangsa yang melekat pada kehidupan sehari-hari, serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan hutan rakyat. 

Pohon dapat memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah dapat menyerap polusi udara. Menurut Petunjuk Teknis Penanaman Spesies Pohon Penyerap Polutan Udara (KLHK, 2015), bahwa 1 hektar ruang terbuka hijau yang dipenuhi dengan pohon-pohon besar dapat menghasilkan 0,6 ton oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen 1.500 penduduk/hari. 

Peranan pohon bagi makhluk hidup dan lingkungan sangatlah vital, sehingga menjaga dan menanam pohon menjadi upaya penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan di Bumi. Terdapat banyak manfaat adanya pohon sebagai berikut.

  1. Manfaat estetis, pohon memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas sehingga tercipta keindahan.
  2. Manfaat orologis, akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah.
  3. Manfaat hidrologis, pohon dapat membantu menyerap air hujan ke tanah.
  4. Manfaat klimatologis, banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman.
  5. Manfaat edaphis, pohon dapat menjadi tempat hidup satwa.
  6. Manfaat ekologis, kelompok pohon atau tanaman, air, dan hewan adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
  7. Manfaat protektif, pohon dapat memberi perlindungan misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara.
  8. Manfaat hygienis, pohon pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) dan dapat menyerap CO2 (karbondioksida).
  9. Manfaat edukatif, berbagai jenis pohon yang ditanam dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman.

Menanam Pohon di Pinggir Jalan Tol

Pohon dapat mengurangi polusi dan bahkan menghilangkan emisi bahan bakar fosil dari atmosfer sehingga kualitas udara menjadi lebih baik. Studi tahun 2013 dari University of Lancaster di Inggris menunjukkan bahwa pohon di pinggir jalan dapat mengurangi polusi udara di gedung2 di dekatnya hingga lebih dari 50%. Dewasa ini pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia sangat pesat sehingga perlu diimbangi dengan penanaman pohon di kiri kanan jalan bebas hambatan tersebut. 

Menanam pohon di tepi jalan sangat bermanfaat sebab kondisi jalan yang dipenuhi oleh gas polutan yang dikeluarkan oleh kendaraan yang lalu lalang dapat diserap oleh pepohonan. Pohon juga dapat berfungsi sebagai penyaring debu polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan dan mengurangi kebisingan yang ditimbulkan oleh suara kendaraan. Pohon dapat menghasilkan oksigen di siang hari yang akan dihirup untuk bernapas terutama oleh para pejalan kaki dan pengendara motor, serta sebagai peneduh dari teriknya matahari. Pohon tinggi yang rapi berjajar di kiri kanan jalan juga menambah estetika lingkungan jalan sehingga menjadi lebih indah. 

Ada beberapa kriteria pemilihan jenis pohon untuk ditanam di pinggir jalan antara lain menghasilkan oksigen yang memadai, rindang sehingga dapat membuat teduh, menghasilkan buah sehingga mengundang burung, menghasilkan bunga sehingga indah, tidak memiliki akar besar agar tidak merusak konstruksi jalan, akarnya tahan terhadap getaran lalu lintas, cabang dan rantingnya tidak mudah tumbang, serta ukuran buahnya tidak terlampau besar.

Ada beberapa jenis pohon peneduh yang banyak ditanam di pinggir jalan baik jalan protokol di kota besar atau jalan tol. Pohon trembesi mempunyai bentuk tajuk seperti payung raksasa dengan akar, batang, dan dahan berukuran besar sehingga menjadi pohon peneduh yang sempurna. Konon satu pohon trembesi dapat menyerap karbon dioksida sebanyak 28,5 ton setiap tahunnya. Pohon tanjung banyak ditanam di pinggir jalan perkotaan, memiliki ukuran pohon yang besar dengan dahan membentang ke atas, batang dan rantingnya tidak mudah patah sehingga aman ketika hujan lebat dan angin kencang, daunnya tidak mudah rontok sehingga tidak banyak mengotori jalan. Pohon angsana biasa ditanam di pinggir jalan-jalan perkotaan dan dapat menghiasi lingkungan karena bunga-bunganya yang cantik berwarna kuning ketika sedang bermekaran. Pohon mahoni bermanfaat sebagai peneduh karena daun-daunnya tumbuh sangat rindang yang akan menghalangi teriknya sinar matahari, serta pohon ini sangat kuat karena tidak mudah terserang hama dan penyakit. 

Investasi Jangka Panjang

Menanam pohon di pekarangan atau halaman rumah adalah investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan ekosistem dan kualitas udara di lingkungan rumah serta membantu mengatur tingkat polusi global. Hasil studi menunjukkan bahwa pohon di halaman rumah dapat menaikkan nilai rumah hingga 15%, artinya pepohonan dapat mempengaruhi nilai rumah secara signifikan. Menanam pohon dapat menghemat energi dalam jangka panjang. Menurut Arbor Day Foundation, efek pendinginan pohon dewasa dapat mengurangi konsumsi AC hingga 30%. Bergantung pada iklim di lokasi rumah, pohon dapat memaksimalkan keteduhan, menangkis angin dingin, menyalurkan angin sepoi-sepoi, atau memperbesar efek pemanasan matahari. Pohon merupakan  habitat bagi berbagai jenis burung, tupai, dan satwa liar lainnya, karena menyediakan makanan dan tempat untuk bersarang atau berteduh. Kicauan berbagai jenis burung akan terdengar dari dalam rumah sehingga mendatangkan ketenangan. Bahkan di Rumah Sakit Anak Alder Hey di Liverpool, Inggris, kicauan burung dari sebuah taman menjadi natural therapy yang menghadirkan suasana gembira ke dalam benak pasien anak-anak sehingga dapat mengatasi rasa takut disuntik. Para ahli audio juga sependapat bahwa suara-suara tertentu seperti kicauan burung bisa membantu seseorang lebih fokus dan konsentrasi terhadap apa yang sedang dikerjakannya di rumah, sebab suaranya mampu membuat seseorang menjadi rileks secara fisik, serta merangsang kemampuan daya pikir atau kemampuan kognitifnya sehingga tercipta kondisi yang disebut tubuh rileks pikiran waspada. Banyak rerimbunan pohon yang menarik kedatangan para penyerbuk seperti lebah, kupu-kupu sehingga pada gilirannya akan membantu ekosistem global. 

Pohon tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik secara positif, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Sebuah penelitian skala besar di Australia menemukan bahwa penduduk di daerah dengan setidaknya 30% pohon memiliki risiko tekanan psikologis 31% lebih rendah daripada mereka yang tinggal di daerah dengan lebih sedikit pohon. Studi dari Universitas Nasional Chungbuk di Korea Selatan juga mengungkapkan bahwa pekerja kantoran yang dapat melihat pohon dari jendela melaporkan tingkat stres yang lebih rendah dan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi. Artinya pohon di sekitar rumah atau gedung dapat memperbaiki kesehatan mental. 

Demikian pula pohon dapat hidup ratusan tahun, jadi menanam pohon di sekitar rumah berarti memberi hadiah yang sangat berguna bagi anak cucu. Tujuan menanam pohon mungkin tidak dapat langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu singkat, namun usaha ini akan sangat berguna di masa depan agar terbangun lingkungan dengan udara yang bersih dan segar. ***