Mentan Ajak Pemuda Tingkatkan Produksi Jagung

Menteri Pertanian  Amran Sulaiman meminta pemuda tani meningkatkan produksi jagung agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang meningkat Apalagi semua perusahaan pakan tidak ada lagi mendapat rekomendasi impor sehingga semua harus membeli jagung hasil petani nasional.

“Bulog harus menyerap jagung petani dan harus dikawal. Perusahaan pakan juga kami minta untuk membeli jagung petani dan izin rekomendasi impor sudah dihentikan sejak 2016,” kata Amran saat  melakukan tanam jagung perdana bersama Organisasi Pemuda Islam di Desa Mekarmukti, Garut,Rabu (26/09/2018).

Amran menyampaikan, pemuda tani dari berbagai organisasi Islam harus menjadi petani yang sukses. Hal ini juga dapat mendorong pemuda lainnya untuk dapat terjun ke sektor pertanian dengan teknologi modern.

“Kalau ingin kaya bertanilah. Paradigma lama terkait pertanian harus diubah dimana petani itu miskin dan tidak berdaya. Merubah paradigma tersebut menjadi pertanian modern. Melalui alat mesin pertanian dan anak muda berminat untuk turun ke sawah,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mendukung  program Kementerian Pertanian  (Kementan) dalam mencetak petani muda yang milenial. Hal tersebut, dikarenakan pembangunan pertanian merupakan program prioritas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sekaligus menguatkan harga diri negara.

“Harga diri suatu bangsa antara lain ditentukan oleh ekonomi. Jika ekonomi hebat, maka terhormatlah suatu bangsa. Sebaliknya jika ekonomi bangsa lemah, harga diri bangsa tidak ada,” ungkapnya.

Sementara itu,  6 organisasi mahasiswa Islam yang ikut serta dalam penanaman jagung itu  adalah Himpunan Mahsiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Persis dan Persatuan Pelajar Islam. Sabrina