Mentan: Kartu Tani Mutifungsi

Kartu Tani tidak hanya digunakan untuk menebus pupuk subsidi, tetapi juga bisa digunakan untuk pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta menjadi database jika pemerintah ingin menyalurkan bantuan.

“Kartu Tani terintegrasi dengan KUR. Bisa digunakan untuk menebus pupuk subsidi dan ke depan fungsinya lebih banyak lagi,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Mentan mengatakan hal itu ketika Launching Kartu Petani Berjaya (KPB) di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (6/10/2020).

Pada acara yang dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Mentan SYL juga memberikan polis Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) periode Januari-September seluas 19.230,45 hektare (ha).

Selain itu, Mentan SYL juga memberikan KUR dari BNI sebesar Rp7 juta dan KUR Mikro BRI Rp50 juta dan KUR bank daerah sebesar Rp20 juta. Mentan mendukung Kartu Petani Berjaya karena banyak manfaat yang didapat  petani.

“Yang dilakukan Lampung adalah langkah tepat dan mempunyai visi ke depan. Kalau ingin melihat suatu daerah baik atau tidak, bisa dilihat dari pertaniannya. Pertanian Lampung ini bukan untuk Lampung saja, tapi untuk nasional,” tegasnya.

Mentan SYL menambahkan, dari semua sektor, hanya pertanian yang tumbuh secara nyata 16,24% di masa pandemi COVID-19. Ekspor pun tidak turun, bahkan tumbuh terus.

“Dalam kondisi seperti ini, Kartu Petani Berjaya adalah jawaban. Kartu ini juga sejalan dengan tagar pertanian di mana petani harus maju, mandiri, modern. Kartu ini adalah jawaban dari kebutuhan petani,” katanya.

Mentan SYL juga meminta pertanian harus menjadi fokus utama di Lampung dan harus didukung semua pihak. Menurutnya, visi besar ini harus terkristalisasi dan menjadi visi bersama untuk menghadirkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Kartu Petani Berjaya

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengapresiasi diluncurkannya Kartu Petani Berjaya. “Dengan kartu ini, kita sama-sama berharap bisa mendukung kesejahteraan petani. Jika petani sejahtera, kita harapkan terjadi peningkatan produksi,” katanya.

Selain itu, Sarwo Edhy berharap Kartu Petani Berjaya akan memberikan banyak kemudahan untuk petani. “Petani membutuhkan akses. Dengan kartu ini kita berharap akses yang dibutuhkan petani bisa didapat dengan mudah. Tujuannya tentu saja untuk mendukung produksi pertanian,” katanya.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan sektor pertanian dimandatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Ditambahkannya, Lampung memiliki banyak komoditi unggulan. Antara lain padi, jagung, ubi kayu, nanas, pisang, kopi, dan lainnya.

“Sebagai lokomotif pertanian nasional, pertanian Lampung harus bisa mensejahterakan petani agar pertanian lebih baik, produksi meningkat dan kesejahteraan meningkat. Salah satu prioritas kita adalah KPB,” katanya.

Menurut Arinal, Kartu Petani Berjaya (KPB) memiliki banyak manfaat. KPB menjadi sarana produksi, akses, pembiayaan, penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil, jaminan sosial, jaminan pendidikan pertanian bagi petani yang sukses.

“Kita sengaja memilih Trimurjo sebagai lokasi launching. Karena Trimurjo akan menjadi pusat pembenihan yang akan memenuhi kebutuhan benih di Sumatera bagian selatan. Jumlah anggota petani yang tercatat sebagai penetima KPB adalah 18.277 orang,” katanya.

Fokus Kembangkan Pertanian

Mentan SYL meminta pemerintah Provinsi Lampung untuk fokus mengembangkan sektor pertanian di daerahnya. “Saya ingin Pak Gubernur fokus mengembangkan pertanian dan ini bukan hanya untuk gubernur saja, tetapi kepala daerah dan semua masyarakat Lampung. Termasuk juga institusi kenegaraan, dan institusi lain yang ingin melihat Lampung dan mau untung dari Lampung,” katanya.

Menurut Mentan, Lampung memiliki kelebihan, seperti banyak komoditas lokal seperti kopi, lada dan lainnya. Kemudian, Lampung juga dekat dengan ibukota sehingga harus dimanfaatkan kelebihan tersebut.

Kementan, lanjut dia, akan siap membantu kebutuhan Lampung untuk mengembangkan sektor pertanian. Hal ini agar pertanian di provinsi setempat semakin kuat, mandiri dan modern. “Ini saya ajak semua Dirjen yang ada di Kementan. Kalau Pak Gubernur butuh apa-apa, tinggal hubungi mereka saja,” ucapnya.

Mentan menilai, upaya yang dilakukan Pemprov Lampung dengan meluncurkan Kartu Tani perlu dibarengi penyusunan prioritas, penajaman program serta pemetaan wilayah yang baik.

“Tinggal sasaran penajaman yang kuat seperti apa petanya, prioritas yang akan dikembangkan. Kalau varietas bagus, produktivitas juga bagus sepanjang pupuknya benar. Pupuk benar dan budidaya yang baik, ditambah mekanisasi dan teknologi yang ada,” terangnya.

Kendati demikian, Syahrul berpesan agar Pemprov Lampung tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, tetapi juga menggandeng pihak lain seperti perbankan dan juga investor.

“Jangan tunggu bantuan pemerintah, karena tidak akan selesai. Manfaatkan perbankan, investor. Kalau ada investor masuk, buka saja asalkan para petani mendapatkan manfaatnya,” terang dia.

Syahrul mencontohkan, anggaran di Kementerian Pertanian dari Rp21 triliun hanya tinggal Rp14 triliun karena dipangkas. Namun, dengan jumlah anggaran tersebut, Kementan tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Saya menggunakan dana perbankan Rp37 triliun. Karena itulah sekarang Kementan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saya tanya perbankan, kamu mau gulirkan uangmu di mana? Yang paling siap, ya pertanian. Dua tahun akan terasa dampaknya,” ucapnya. PSP

Mentan Puji Lampung Penyumbang Pangan Nasional

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi ketangguhan Provinsi Lampung sebagai penyumbang terbesar pangan nasional, yakni tahun 2019 menjadi provinsi dengan produksi padi tertinggi ke-6 di Indonesia.

“Selama pandemi, sektor pertanian tumbuh positif 16,24%. Bahkan, kinerja ekspornya sangat menggembirakan, mencapai Rp258 triliun. Ini tanda pertanian bukan saja menjanjikan, namun juga menguntungkan,” kata Syahrul saat lakukan Panen Raya, Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam, di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Selasa (6/10/2020).

Didampingi Gubernur Arinal Djunaidi, Anggota DPR Hanan A Rozak, serta pejabat eselon I Kementerian Pertanian, Mentan berharap Lampung mampu mempertahankan dan meningkatkan produksi, meskipun dihadapkan pada tantangan maraknya alih fungsi lahan.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menegaskan, Kementan terus berkomitmen menyalurkan bantuan untuk budidaya, penanganan pasca panen dan fasilitas permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Khusus Lampung Tengah, Suwandi menilai punya andil yang cukup besar untuk menambah sumbangan produksi padi. Karenanya telah disalurkan bantuan benih, budidaya padi, sampai Alsintan pasca panen.

Suwandi juga meminta petani bisa menyerap KUR melalui gerakan kostraling sebagai pengamanan harga gabah. Dengan demikian, ketika musim panen, petani tidak lagi menerima harga gabah yang rendah.

“Kami sudah sediakan KUR untuk komoditas tanaman pangan, silakan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Terutama bagi penggilingan padi, bisa digunakan untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak,“ katanya.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan, KUR sektor pertanian di Lampung mencapai Rp1,5 triliun atau 61,95% dari target. “Serapan KUR Lampung ada di peringkat 5 nasional Pak Menteri. Setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan kampung-nya Pak Menteri, Sulawesi Selatan dan Jawa Barat,” ujar Arinal.

Arinal berharap, Provinsi Lampung sebagai salah satu lokomotif pembangunan pertanian nasional memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan perekonomian. PSP