Peran Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dengan tujuan global mendapat pujian dari dunia Internasional. Hal itu terlihat saat penutupan pertemuan ke empat negara-negara anggota Badan Lingkungan PBB (UN Environment) yang membahas perlindungan lingkungan laut dari aktivitas berbasis lahan (The 4th Intergovermental Review Meeting on the Implementation of the Global Programme of Action for the Protection of the Marine Environment from Land-Based Activities/IGR-4 of GPA), di Nusa Dua, Bali, Kamis malam (1/11/2018).
“Komitmen Indonesia terlihat nyata dari kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya. Ini terlihat melalui kerja-kerja yang sudah dilakukan,” kata koordinator GPA Badan Lingkungan PBB Habib El-Habr.
Dikatakan Habib, sambutan Menteri Siti Nurbaya saat pembukaan IGR-4 sudah merefleksikan komitmen dan pesan kuat dari Indonesia untuk mengatasi berbagai persoalan-persoalan pencemaran laut secara global.
“Indonesia sudah menunjukkan komitmen yang sangat tinggi dalam memerangi polusi di laut, dan ini sangat kami apresiasi,” tegasnya.
Direktur Wilayah Asia Pasifik Badan Lingkungan PBB, Dechen Tsering, juga turut memberi apresiasi. Dia mengatakan ada dua peranan penting Indonesia terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup global. Pertama, terkait dengan pengelolaan gambut, dan kedua adalah terkait dengan tata kelola kelautan.
“Indonesia sangat terlibat aktif di dalam penanganan pencemaran laut, dan pengelolaan lahan gambut. Peran dan komitmen Indonesia ini sangat penting artinya bagi lingkungan global,” katanya.
IGR-4 merupakan ajang badan lingkungan PBB. Tema yang diangkat pada pelaksanaan kali ini adalah ‘Pollution in Ocean and Land Connection’. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah, setelah pertemuan IGR ke-1 diselenggarakan di Montreal, Kanada pada tahun 2001, pertemuan IGR ke-2 di Beijing, China tahun 2006, dan pertemuan IGR ke-3 di Manila, Phillippina pada tahun 2012.
Pada IGR-4 hadir sejumlah Menteri Lingkungan Hidup beserta perwakilan negara-negara anggota UN Environment, NGO, para ahli, dan sejumlah anggota organisasi yang diakreditasi UN Environment Assembly. Sugiharto