Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, produktivitas merupakan sasaran antara agar tujuan pembangunan pertanian nasional tercapai.
Salah satu upaya peningkatan produktivitas dilakukan dengan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Program ini terbukti mampu mendongkrak produktivitas, salah satunya seperti yang dirasakan oleh Kelompok Tani Taruna Tani di Desa Batupapan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menerangkan, air merupakan kebutuhan utama dalam sektor pertanian. “Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting,” kata Syahrul, Selasa (12/10/2021).
Kementerian Pertanian, lanjut Syahrul, memiliki sejumlah kegiatan guna mendukung manajemen air. Salah satunya melalui RJIT. Managemen air harus ditata, misalnya di mana saluran sekunder, primer, tersier, dan di mana yang kuarter.
“Dengan managemen yang baik, air dapat betul-betul termanfaatkan untuk mencapai tiga kali (panen),” tegasnya.
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata dia, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. “Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang,” jelas Ali.
Dia menyebutkan, tujuan dari kegiatan RJIT adalah memperbaiki sekaligus meningkatkan fungsi dari saluran irigasi. Sehingga air yang ada di saluran irigasi bisa menjangkau lahan pertanian lebih luas lagi.
Lewat kegiatan RJIT, Ali berharap kondisi infrastruktur jaringan dapat ditingkatkan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan provitas lahan.
“Kegiatan ini bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan (GP3A)/Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi,” terang Ali.
Direktur Irigasi Ditjen PSP Kementan, Rahmanto merinci, untuk kegiatan RJIT di Desa Batupapan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, sudah selesai 100% pembangunannya dengan target mengairi lahan seluas 55 hektare (ha).
“Sumber airnya dari sungai. Untuk produktivitas sebelum program RJIT seluas 5,6 ton/ha, dan setelahnya produktivitas meningkat menjadi 6 ton/ha,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, Salvius Pasang menuturkan, program RJIT amat bermanfaat tak hanya untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani. “Ketika produktivitas pertanian meningkat, maka pendapatan petani juga meningkat. Artinya, produktivitas ini berkaitan erat dengan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ketua Kelompok Taruna Tani, Syarifuddin mengucapkan terima kasih atas realisasi program RJIT Kementan. “Kami berharap program-program lainnya bisa terus untuk direalisasikan, sehingga produktivitas kami juga terus meningkat. Kami ucapkan terima kasih kepada Kementan,” katanya.
Bangun Irigasi Perpompaan
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan irigasi perpompaan dan perpipaan. Salah satunya diperuntukan kepada Kelompok Tani (Kelota) Ternak Cimpu Raya, Desa Nepo, Kecamatan Mallusitas, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Terbukti, keberadaan irigasi tersebut telah memberikan nilai tambah cukup tinggi terhadap hasil pertanian Kelota Ternak Cimpu Raya berupa dua kali penanaman dalam setahun.
Adapun pengembangan irigasi perpompaan bertujuan untuk memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan serta budi daya ternak.
“Irigasi ini juga berperan untuk meningkatkan intensitas pertanaman (IP) dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani,” katanya.
Tak hanya itu, kata dia, pengairan sawah dengan metode pompa diklaim dapat memaksimalkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun nondaerah irigasi.
Jadi Solusi saat Kemarau
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, irigasi perpompaan bisa menjadi solusi saat kemarau. “Sebagai bagian dari water management, irigasi perpompaan memastikan air bisa selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian. Ini termasuk saat kemarau sehingga produksi pertanian benar-benar tidak terganggu,” katanya.
Ali berharap, masyarakat sekitar bisa menjaga dan memaksimalkan fungsi irigasi perpipaan. Dengan begitu, tidak hanya meningkatkan produktivitas meningkat, tetapi juga pendapatan para petani.
Sementara itu, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto menambahkan, irigasi perpompaan untuk Kelompok Tani Ternak Cimpu Raya, Desa Nepo, Kecamatan Mallusitas diselenggarakan untuk menjaga tingkat kesejahteraan petani.
“Kementan memastikan air selalu tersedia untuk mendukung produksi pertanian, salah satunya melalui irigasi perpipaan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kelota Ternak Cimpu Raya Abdul Halim memberikan apresiasi terhadap bantuan irigasi perpompaan dari pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian Sulsel.
Menurutnya, program irigasi tersebut sangat memudahkan para petani dalam pengairan.
Abdul menyebut kegiatan irigasi perpompaan yang dijalankan berasal dari aspirasi masyarakat. Ini bertujuan sebagai nilai tambah untuk menyejahterakan masyarakat.
“Kunci utama irigasi perpompaan adalah adanya sumber air. Dengan memanfaatkan sumber air melalui pompa ini, maka lahan kami dapat terairi dengan baik,” jelasnya. PSP
Peran Sentral Embung buat Petani Bojonegoro
Air merupakan salah satu kebutuhan krusial bagi petani, sehingga pasokan air dalam usaha tani harus tersedia cukup. Dengan kata lain, air memiliki peran sentral untuk budidaya pertanian.
Tanpa air yang cukup, mustahil budidaya pertanian dapat berkembang cukup baik. Hal itu pula yang dirasakan petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan berupa embung merupakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pengairan pertanian.
Pasalnya, kata Mentan, embungbisa menampung air hujan, sehingga dapat digunakan untuk pengairan tanaman pertanian. “Dengan adanya embung, maka kelancaran distribusi air untuk pertanian Indonesia dapat terpenuhi,” katanya.
Menurut dia, embung merupakan program strategis agar produktivitas dan tingkat kesejahteraan petani juga meningkat. “Embung menjadi solusi bagi pertanian dan peternakan,” katanya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, air berperan sebagai kebutuhan dasar dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, keberadaan air tidak boleh terganggu. Tanpa pasokan air yang cukup, mustahil bagi petani dapat mengembangkan budidaya pertanian dengan baik.
“Air merupakan kebutuhan mendasar yang keberadaannya tak bisa dihindarkan. Terutama bagi petani dalam mengembangkan budidaya pertanian, air menjadi komponen paling penting,” ujar Ali.
Dia mengatakan, keberadaan embung dapat membuat petani tetap aman meski memasuki musim kemarau. Sebab, kata dia, embung akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.
“Embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun,” tutur Ali.
Menurut dia, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Sebab, air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani.
Fungsi embung, lanjut dia, bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi bisa pula mendukung aktivitas lainnya. “Kami berharap embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani,” ucap Ali.
Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Rahmanto berharap, embung dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan.
“Embung adalah faktor teknis bagi terangkatnya produktivitas pertanian. Dengan hasil produktivitas yang baik, maka kesejahteraan petani juga akan meningkat,” katanya. PSP