Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon N.M. Juniyanto menyatakan pihaknya telah berhasil mengembangkan teknologi budidaya ikan hias laut dengan sistem RAS (Resirculating Aquaculture System).
Teknologi tersebut diklaim sangat efisien dalam penggunaan tempat dan ekonomis dari segi biaya operasional dan sangat aplikatif bagi siapapun yang ingin mencoba.
“Kami terus berkomitmen mencoba mengembangkan ikan hias laut lain yang memiliki prospek pasar yang bagus sehingga diharapkan dengan mengembangkan teknologi ini maka kegiatan budidaya terutama pembesaran ikan hias laut dapat dilakukan oleh siapapun dan dimana saja seperti diperkarangan rumah yang sempit, bahkan diatas gunung jauh dari laut sekalipun,” kata Juniyanto saat seminar online bertajuk Masa Depan Cerah Budidaya Ikan Hias Laut, Kamis (10/12/2020).
Ia berharap teknologi ikan hias laut mampu menjadi alternatif kegiatan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya serta menciptakan perikanan budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Untuk diketahui, inovasi teknologi RAS mampu menggenjot produktivitas hingga 100 kali lipat dibanding teknologi konvensional. Selain itu, keunggulan sistem ini diantaranya mampu mempertahankan kualitas air dengan baik, menghemat penggunaan air, meningkatkan tingkat kelulushidupan, meningkatkan performa ikan nemo serta dapat diusahakan pada lahan yang terbatas.
Dalam kesempatan tersebut Juniyanto mengungkapkan pembudidayaan ikan hias laut sudah lebih dari 10 tahun dikembangkan oleh BPBL Ambon.
“Kami telah berhasil mengembangkan lebih dari 25 varian ikan hias nemo dari nilainya yang paling murah sampai paling mahal”, katanya.
Sugiharto