Di tengah perayaan hari raya kurban, alih-alih menikmati sate dan gulai kambing kurban, pasukan Manggala Agni tetap berjibaku untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dikutip dari siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan, pada Jumat, (1/9/2017), pasukan Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Banyuasin bersama dengan TNI, POLRI, Masyarakat Peduli Api dan Satgas Udara BNPB, melakukan pemadaman di Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir. Setelah 1 jam pemadaman dilakukan, kebakaran pada lahan gambut sekitar 5 hektare (Ha) berhasil dipadamkan.
Di Jambi, Manggala Agni Daops Sarolangun dan BPBD melakukan pemadaman di Kelurahan Gunung Kembang, Kampung Tanjung Rambai, RT 09, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, dengan luas yang terbakar sekitar 3,5 Ha. Pemadaman dilakukan selama kurang lebih 3 jam menggunakan mesin manual karena lokasi sumber air cukup jauh.
Sementara itu pemadaman juga dilakukan oleh Manggala Agni Daops Pangkalan Bun di Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur. Pemadaman melibatkan 27 orang personel yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, POLRI, DAMKAR, BPBD, Palang Merah Indonesia, dan perusahaan.
Luas kebakaran mencapai 10 Ha. Meskipun lokasi cukup jauh dan menyusuri sungai kecil, Tim tidak patah semangat, dan akhirnya kebakaran dapat diatasi.
Di Kalimantan Tengah juga dilakukan pemadaman di Desa Sungai Jaya, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan. Lokasi kebakaran merupakan lahan gambut dengan vegetasi batang pohon kering, seresah, rumput,sekitar 2 Ha. Upaya ini memakan waktu sekitar 1,5 jam sejak pukul 15.30 WIB, hingga akhirnya api berhasil dipadamkan.
Di Desa Maluka Baulin, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut juga dilakukan pemadaman oleh Manggala Agni Daops Tanah Laut bersama-sama dengan personel KPHP, BPBD, TNI, dan aparat desa pada lahan APL sekitar 5 Ha. Pemadaman dilakukan selama kurang lebih 2 jam, dan pada pukul 21.00 WITA api berhasil dipadamkan.
Keberhasilan Manggala Agni dalam melakukan pemadaman tentunya tak lepas dari koordinasi dan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak lain seperti TNI, POLRI, pemerintah daerah setempat, dan juga masyarakat.
“Hal ini harus terus terjaga dan ditingkatkan agar upaya-upaya yang kita lakukan dapat membuahkan hasil yang maksimal, kebakaran dapat diatasi meskipun hari ini sebagian besar Manggala Agni merayakan Hari Raya Idul Adha,” ungkap Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Raffles B. Panjaitan.
Hasil pemantauan Posko Pengendalian Karhutla, KLHK pukul 20.00 WIB (01/09/2017), pada Satelit NOAA19 tidak terpantau adanya hotspot. Sedangkan pantauan satelit TERRA/AQUA (NASA) (confidence level ≥80%) terpantau 16 hotspot, dan satelit TERRA/AQUA (LAPAN) (confidence level ≥80%) mencatat 18 hotspot yang tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Dengan demikian, total hotspot berdasarkan satelit NOAA19 per 1 Januari s/d 1 September 2017 dilaporkan sebanyak 1.659 titik. Hal ini menurun sebanyak 685 titik (29,22%), jika dibandingkan tahun 2016 periode yang sama, yaitu semula 2.344 hotspot.
Data hotspot TERRA/AQUA (NASA) per 1 Januari s/d 1 September 2017 (confidence level ≥80%), juga menunjukkan penurunan sebanyak 2.125 hotspot (69,53%), jika dibandingkan tahun sebelumnya periode yang sama, yaitu semula 3.056 hotspot menjadi 931 hotspot. Sugiharto