Transtoto: Pemerintah Perlu Peduli Ekonomi Hijau Bila tak Mau Runtuh

Dr. Transtoto Handadhari

Perkembangan dunia dan kemajuan teknologi sangat perlu memperhatikan upaya pelestarian alam dan ekosistem lingkungan.

Kekayaan sumber daya alam yang masih melimpah sekalipun tidak akan mampu membiayai kehidupan manusia dan perawatan pembangunan 500 tahun mendatang.

Negara-negara di dunia harus terus memperhatikan ekonomi hijau dalam azas-azas pembangunan politiknya.
Bahkan juga tidak terlepas bagi negeri yang memiliki hutan luas dan kaya biodiversitas seperti Indonesia pesan rimbawan senior KAGAMA, Dr. Ir. Transtoto Handadhari, M.Sc, Sabtu 31 Desember 2022.

“Kerusakan hutan Indonesia yang tergolong sangat luas sampai sekitar angka 60 juta hektare wajib diprioritaskan rehabilitasinya dan reboisasinya. Secara nyata tidak boleh diabaikan terus,” tutur Transtoto dengan nada prihatin.

“Meskipun memerlukan dana yang mencapai ribuan triliun rupiah tugas pembangunan hutan tidak boleh diabaikan”, lanjut Transtoto.

Transtoto yang juga mantan Direktur Pusat Informasi Kehutanan Dephut menyayangkan minimnya politikus kehutanan di negeri berhutan tropis ketiga terbesar di dunia ini.

“Nampaknya saya dan teman-teman harus
berpolitik untuk mengawal pelestarian hutan yang sangat penting bagi sistem kehidupan”, ungkapnya mengundang para rimbawan untuk ikut menekuni kepolitikan kehutanan.

“Indonesia sangat membutuhkan politikus-politikus kehutanan yang konsen memuliakan hutan tanpa kecurangan” pungkas Direktur Utama Perum Perhutani 2005-2008 yang nampaknya telah bersiap masuk partai politik. ***