Bangga, Indonesia Punya Perpustakaan Kayu Nomor Satu di Dunia

(Dari kiri) Kepala Pusat Litbang Hasil Hutan KLHK Dwi Sudharto, Kepala Pusat Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim KLHK Syaiful Anwar, dan peneliti Pusat Litbang Hasil Hutan KLHK Krisdianto memamerkan koleksi kayu di Xylarium Bogoriense, di Bogor, Selasa (18/9/2018).

Sungguh membanggakan,  Indonesia ternyata memiliki Xylarium,  atau bahasa umumnya perpustakaan kayu, nomor satu di dunia. Xylarium Bogoriense, demikian namanya, dikelola oleh Pusat Litbang Hasil Hutan, Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).  Terdapat 185.647 spesimen di perpustakaan kayu yang telah berusia lebih dari satu abad itu.

Kepala Pusat Litbang Hasil Hutan,  Dwi Sudharto di Bogor,  Selasa (18/9/2018) menjelaskan, pada Juli 2018, jumlah koleksi kayu di Xylarium Bogoriense masih nomor 4 di dunia dengan 67.864 spesimen.  Berkat sinergi dengan Kemenristekdikti, LIPI, Perguruan Tinggi, pelaku usaha dan industri perkayuan, pemerintah provinsi, masyarakat dan pihak terkait lainnya jumlah spesimen pada pekan kedua September berhasil mencapai 185.647 spesimen.

“Ibu Menteri (LHK Siti Nurbaya)  mengirimkan surat kepada seluruh Pemerintah Provinsi untuk mendukung pengumpulan spesimen kayu dari seluruh Indonesia.  Alhamdulillah akhirnya koleksi kayu di Xylarium Bogoriense menjadi nomor satu di dunia,” kata Dwi yang didampingi Kepala Pusat Litbang Hutan Krisfianti L Ginoga dan Kepala Pusat Sosial, Ekonomi, Kebijakan,  dan Perubahan Iklim Syaiful Anwar.

Xylarium mendokumentasikan keragaman jenis  kayu Indonesia, yang bermanfaat sebagai penunjang penelitian dan sumber informasi ilmiah  jenis kayu seperti nama lokal, nama ilmiah, keragaman jenis, dan persebaran jenis kayu.  Xylarium juga menjadi rujukan utama dalam identifikasi kayu dalam perdagangan produk kayu.

Xylarium Bogoriense telah tercatat dalam Index Xylarium, Institutional Wood Collection sejak 1975 yang dikelola oleh International Assosiation of Wood Anatomists (IAWA). Xylarium Bogoriense kini mengungguli perpustakaan kayu yang ada di Belgia (69.000 spesimen),  Amerika Serikat (105.000 spesimen)  dan Belanda (125.000 spesimen).

Menurut Dwi, Presiden Joko Widodo berencana akan menandatangani prasasti Xylarium Bogoriense sebagai nomor satu di dunia saat Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan di Yogyakarta,  23 September 2018. Saat itu juga akan diluncurkan Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO).  Sugiharto