Cetak SDM Berdaya Saing, Politeknik STMI Jakarta Lakukan Program Ini

Untuk mencetak SDM industri otomotif yang berdaya saing, Politeknik Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Jakarta yang merupakan salah satu satker Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin memperkuat kemitraan dengan industri terkait.
“BPSDMI senantiasa mendorong transformasi kelembagaan unit pendidikan vokasi agar sejalan dengan perkembangan sektor industri. Dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut, Politeknik STMI Jakarta membutuhkan peran dan kerjasama dari industri di sektor otomotif,” jelas Masrokhan dalam Temu Industri Politeknik STMI Jakarta, di Jakarta, Senin (26/06/2023).
Menurutnya,industri otomotif tengah membawa angin segar, ditandai dengan penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) di pasar domestik sebesar 82.097 unit pada Mei 2023, berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Jumlah tersebut meningkat dengan pesat sebesar 39,46% dibandingkan pada bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m) yang sebesar 58.911 unit.
Industri otomotif nasional sendiri mencapai total kapasitas produksi 2,35 juta unit tiap tahun. Kegiatan tersebut menyerap tenaga kerja langsung sampai 38.000 orang. Tercatat penyerapan tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif, termasuk pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) pada bidang komponen juga mampu mencapai lebih dari 1,5 juta tenaga kerja.
“Untuk mendorong peningkatan SDM industri yang kompeten, Kemenperin hadir melalui unit pendidikan vokasi dari Politeknik, Akademi Komunitas, hingga SMK. Untuk SDM industri otomotif, ada Politeknik STMI Jakarta yang berfokus pada sektor tersebut,” ujar, Masrokhan.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin Emmy Suryandari juga menjelaskan tentang pentingnya kerja sama dalam pendidikan dual system untuk mewujudkan SDM Industri Kompeten.
“Dalam pendidikan dual system, peran industri sangat penting agar lulusan memiliki pengalaman kerja yang nyata dan sesuai dengan kebutuhan industri. Kemitraan antara unit pendidikan tinggi vokasi dengan mitra industri penting, termasuk di Politeknik STMI Jakarta, untuk menghadapi tantangan industri di Indonesia dan diperlukan peningkatan kompetensi untuk terus bersaing secara global,” ujar Emmy.
Kegiatan temu industri hari ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi, mendapatkan feedback atau timbal balik dari industri mengenai program Prakerin yang telah atau akan berjalan di masing-masing perusahaan.
“Politeknik STMI Jakarta sebagai perguruan tinggi negeri vokasi di bawah Kementerian Perindustrian membutuhkan kerjasama, kolaborasi dan hubungan yang erat dengan dunia industri, khususnya bidang usaha otomotif. Kerjasama dan kolaborasi dengan dunia industri dapat diwujudkan dalam bentuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, pemagangan/Prakerin, penempatan lulusan, sertifikasi kompetensi dan evaluasi program,” jelas Direktur Politeknik STMI Jakarta, Mustofa, dalam temu industri tersebut.
Dalam rentang waktu bulan Januari sampai dengan April 2023, Politeknik STMI Jakarta telah bekerja sama dengan 82 perusahaan otomotif dan pendukungnya untuk menempatkan 253 mahasiswa Prakerin (Praktik Kerja Industri) angkatan 2020 di wilayah Jabodetabek, Karawang dan Bandung. Pada kegiatan temu industri tanggal 26 Juni 2023, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Fuji Technica Indonesia, PT Asano Gear Indonesia, PT Akebono Brake Astra Indonesia dan Inline Group.
“Saya sampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para pimpinan perusahaan, HR Division, dan para pembimbing di perusahaan. Semoga menguatkan kemitraan antara Politeknik STMI Jakarta dengan industri untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten dan berdaya saing global,” tutup Mustofa. Buyung N