Daftar dan Urus Klaim Asuransi pun Makin Gampang

* Aplikasi Proteksi Pertanian (Protan) Diluncurkan

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) meluncurkan aplikasi Proteksi Pertanian (Protan), pekan lalu. Aplikasi ini mempermudah petani mendaftarkan diri serta mengurus klaim asuransi. “Aplikasi ini adalah terobosan dan langkah maju. Petani pun harus mempersiapkan diri menyambut era digital, salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi Protan," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Daftar dan urus klaim asuransi pertanian kini makin gampang. Pasalnya Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) telah meluncurkan aplikasi Proteksi Pertanian (Protan). Aplikasi yang diluncurkan pekan lalu di Botani Squre, Bogor ini tujuannya antara lain untuk mempermudah petani mendaftarkan diri serta mengurus klaim asuransi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (YSL) menyambut baik terobosan yang dilakukan untuk membantu petani. “Aplikasi ini adalah terobosan dan langkah maju. Pertanian sudah memasuki era 4.0, artinya petani pun harus mempersiapkan diri menyambut era digital. Salah satunya untuk memanfaatkan aplikasi Protan,” katanya.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, Protan sangat membantu petani. “Petani semakin dipermudah dalam mengurus asuransi. Lewat aplikasi Protan ini, proses pendaftaran hingga klaim bisa dilakukan dengan mudah,” katanya.

Sarwo Edhy mengatakan, asuransi adalah bagian penting untuk melindungi petani dari kerugian. “Asuransi bisa memberikan ganti rugi saat lahan pertanian mengalami gagal panen. Ada klaim yang diberikan, sebesar Rp6 juta/hektare (ha). Klaim ini bisa dimanfaatkan petani untuk tanam kembali,” katanya.

Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara mengatakan, aplikasi Protan ditujukan bagi petani dan peternak di seluruh Indonesia. Fitur aplikasi protan dilengkapi dengan pengukuran polygon area kerusakan lahan yang mengalami gagal panen.

Selain itu, ada geolocation koordinat lahan, auto generate download formulir, penyimpanan data klaim, update status pelaporan klaim, dan informasi seputar pertanian dan peternakan.

Aplikasi yang dapat diakses melalui perangkat mobile ini juga mempermudah petugas penyuluh lapangan (PPL), petugas organisme pengendali tumbuhan (POPT), dan petugas kesehatan hewan dalam melapor klaim Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pasalnya, semua itu cukup dilakukan melalui ponsel masing-masing.

Asuransi Jasindo sejak tahun 2015 hingga saat ini mendapatkan penunjukan dari pemerintah untuk menjalankan program bantuan premi asuransi usaha tani padi (AUTP).

Menurut Diwe, setiap tahun pencapaian program AUTP dan AUTSK terus meningkat. Tahun 2020 target luasan AUTP 1 juta ha dan tercapai 100%  dengan total kepesertaan 1,4 juta petani. Sementara  untuk  Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) tercapai 120.000 ekor dengan total kepesertaan 56.000 peternak.

Tak hanya komitmen pencapaian target bantuan premi AUTP dan AUTS/K, Jasindo juga mulai tahun 2019 meningkatkan layanan pendaftaran melalui digital, yaitu melalui aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP). Aplikasi SIAP diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas Kelompok Tani dalam mendapatkan manfaat program AUTP dan AUTS/K.

Ayo Ikut Asuransi

Kementan juga terus mensosialisasikan program asuransi pertanian ini. Terutama buat petani yang lahannya rawan banjir, seperti petani di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dan Kabupaten Sikka. Mereka diimbau segera ikut program asuransi agar gagal panen akibat banjir bisa diganti pihak asuransi. Dengan asuransi, maka petani bisa mengatasi kerugian, baik dari bencana banjir, kekeringan maupun serangan hama.

Di Kabupaten Grobogan, banjir yang merendam 200 ha lahan sawah terjadi di Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati. Banjir terjadi akibat meluapnya anak Sungai Lusi. Genangan air di lahan pertanian mencapai 1,5 meter. Sementara di Desa Done, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, merusak puluh hektare lahan petanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, jika ikut asuransi, petani akan tenang dalam menghadapi kondisi buruk.

“Petani harus selalu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di lahan pertanian. Utamanya yang bisa menyebabkan gagal panen. Kondisi gagal panen bisa membuat petani merugi. Namun, kondisi tersebut bisa diatasi dengan asuransi,” katanya.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan, proses pendaftaran asuransi tidak susah.

“Petani yang ingin mengasuransikan lahan kita sarankan bergabung dalam kelompok tani. Karena selain bisa mendapat banyak informasi, dengan bergabung pada kelompok tani proses pendaftaran asuransi lebih mudah dan cepat,” katanya. PSP

Peternak Sapi Kalbar Diminta Segera Ikut Program Asuransi

Peternak sapi di Kalimantan Barat (Kalbar) diminta agar mengasuransikan hewan ternak meeka melalui Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK). Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar juga kian gencar mensosialisasikan program AUTS/K untuk membantu para peternak yang ada di provinsi itu.

Program asuransi salah satu tujuannya melindung peternak/petani dari kerugian akibat bencana alam — banjir, kekeringan, serangan hama,  kematian ternak.

Khusus untuk AUTS/K, asuransi ini bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Apalagi, pemerintah sudah membuat peraturan yang melarang pemotongan betina produktif.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Sarwo Edhy meminta Pemda (Pemerintah Daerah) mendorong peternak sapi agar mengasuransikan ternaknya. Jika perlu, peternak mendapat bantuan premi asuransi melalui dana APBD.

“Ada keuntungan bagi peternak yang mengikuti program ini. Bila ternak mati atau hilang karena tindak criminal, seperti pencurian, peternak akan mendapat klaim (ganti rugi) atau uang pertanggungan (UP) sebesar Rp10 juta/ekor,” ujarnya.

Sarwo Edhy mengatakan, pemerintah juga terus berupaya memperbaiki sistem, sehingga peternak atau petani akan lebih gampang ikut program asuransi. Salah satunya adalah dengan sudah diluncurkan aplikasi Proteksi Pertanian (Protan).

Dengan aplikasi Protan ini, petani semakin dipermudah dalam mengurus asuransi. Lewat aplikasi Protan ini, proses pendaftaran hingga klaim bisa dilakukan dengan mudah.

Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat, M. Munsif mengatakan, dengan program asuransi ini, peternak dapat mengurangi risiko dari kerugian sakit atau matinya hewan ternak.

Munsif mengakui selama ini dampak dari kegagalan adalah terganggunya sistem usaha budidaya ternak dan berkurangnya produksi.

Dia menjelaskan, program AUTS/K menjamin risiko ketidakpastian mitigasi disebabkan kematian hewan ternak. Usaha hewan ternak secara umum memiliki risiko yang tidak dapat dimitigasi, baik yang diakibatkan kematian, kecelakaan, kehilangan/kecurian, bencana alam termasuk wabah penyakit dan fluktuasi harga.

“Manfaat asuransi ternak sapi bagi peternak antara lain memberikan ketentraman dan ketenangan, sehingga peternak dapat memusatkan perhatian pada pengelolaan usaha dengan lebih baik,” ujarnya.

Selain itu, pengalihan risiko dengan membayar premi yang relatif kecil peternak dapat memindahkan ketidakpastian risiko kerugian yang nilainya besar.

“Asuransi ini juga dapat memberikan jaminan perlindungan dari risiko kematian dan kehilangan sapi, dan meningkatkan kredibilitas peserta asuransi terhadap akses ke pembiayaan (perbankan),” tambahnya,

Premi AUTS/K adalah 2% dari harga pertanggungan sebesar Rp10 juta/ekor atau sebesar Rp200.000/ekor/tahun.

Dari nilai premi Rp200.000 itu, peternak hanya membayar Rp40.000/ekor/tahun karena 80% atau Rp160.000/ekor/tahun merupakan subsidi dari pemerintah.

Namun demikian, untuk AUTS/K ada klasifikasi sendiri. Misalnya untuk sapi bibit, besarnya premi yang dibayar Rp300.000/ekor/tahun dengan nilai pertanggungan sebesar Rp15 juta.

“Untuk memaksimalkan program AUTS/K ini, telah disosialisasikan kepada petani-peternak melalui petugas Dinas Peternakan dan Penyuluh Pertanian yang ada di setiap kabupaten/kota,” tegasnya. PSP