Indonesia dan Jerman Bahas Tren Transformasi Industri

Indonesia dan Jerman menggelar  “Indonesia-German Business Forum” untuk berbagi pengalaman, trend transformasi dan peluang kerja sama antar kedua negara.

“Dalam Indonesia-German Business Forum, para pemimpin bisnis dari Indonesia dan Jerman membahas tren transformasi industri dan peluang kerja sama. Selain itu, juga membagikan pengalaman dan best practice dari masing-masing negara,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (14/04/201).

Hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jerman telah berlangsung lama dan dengan penuh kepercayaan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, kelas menengah yang meningkat, dan kekuatan sebagai ekonomi terbesar di ASEAN merupakan faktor ketertarikan perusahaan-perusahaan Jerman untuk berinvestasi di Indonesia.

Indonesian-German Business Forum yang digelar  pada hari pembukaan Hannover Messe 2021, Selasa (13/04/2021) terlaksana  atas kerja sama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Asia Pacific Committee of German Business (APA).

Dalam kegiatan ini, hadir Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Chairman APA dan Chairman of the Supervisory Board of Siemens Enery AG Joe Kaeser, Presiden Komisaris PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto, CEO & Founder Bukalapak.com Rachmat Kaimuddin, serta CEO ABB AG Markus Ochsner sebagai pembicara.

“Hannover Messe sebagai pameran teknologi industri terbesar akan memberikan Indonesia kesempatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan teknologi industri yang dimiliki, menarik foreign direct investment (FDI), dan juga memperluas pasar ekspor produk industri Indonesia. Nantinya, ini dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Jerman perlu dipererat karena Jerman merupakan negara dengan keuangan paling stabil di Eropa dengan ekonomi yang memiliki karakter. Sedangkan Indonesia adalah Ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kedua negara juga termasuk dalam G20.

“Kami siap membantu sebisa mungkin dengan harapan sektor industri di Indonesia memiliki kompetensi yang tinggi di pasar dunia dan bisa menjadi bagian global supply chains network,” katanya.

Di samping kesuksesan perusahaan Jerman di Indonesia, terdapat sejumlah potensi yang masih dapat dimaksimalkan. Joe Kaeser menyampaikan, perlu ajang tepat seperti Hannover Messe untuk mengoptimalkannya. Pihak Jerman juga mendukung penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang dapat mendukung program Making Indonesia 4.0.

Roadmap tersebut merupakan peta jalan berfokus industri yang paling relevan dengan memprioritaskan teknologi,” ujar Kaeser. Lewat kerja sama ini, Jerman ingin memiliki mitra yang tepat, tidak hanya dalam membangun perekonomian Indonesia, namun juga ASEAN.

Sebelumnya, masing-masing negara punya fokus dan spesialisasi berbeda. Misalnya Jerman dengan industri berteknologi tinggi, sedangkan Indonesia fokus pada pengolahan sumber daya alam. Namun, kondisinya saat ini sudah berubah, terlebih dengan upaya akselerasi penerapan teknologi Industri 4.0 melalui Making Indonesia 4.0, yang juga menjadi tema Indonesia dalam Hannover Messe 2021. Apalagi dalam beberapa tahun ini, Indonesia telah menjadi salah satu pemimpin di bidang e-commerce.

Indonesia telah menargetkan untuk menjadi manufacturing hub di kawasan Asia Pasifik. Untuk mewujudkannya, perusahaan-perusahaan industri di Indonesia perlu melakukan pembaruan teknologi. Sehingga, diperlukan dukungan dan transfer teknologi dari perusahaan-perusahaan Jerman yang memiliki kekuatan dalam state-of-the-art technology dan aplikasi Industri 4.0. buyung N