Setelah kain batik dan tenun menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kini tengah mendorong produk sarung menjadi bagian dari gaya hidup rakyat Indonesia.
“Saya ingin sarung menjadi life style masyarakat,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika mengunjungi pabrik kain sarung Wadimor, di Batang, Senin (11/02/2019).
Menurut Airlangga, saat ini kain sarung banyak digunakan masyarakat di pelbagai daerah. Misalnya saja di Palembang dengan kain songketnya, serta masyarakat di wilayah lain dengan kain sarung yang masing-masing memiliki ciri khasnya.
Untuk menjadikan kain sarung sebagai gaya hidup masyarakat, ungkapnya, pada awal Maret nanti akan digelar Sarung Fest yang akan memamerkan pelbagai jenis dan corak kain sarung di dalam negeri.
Karena memiliki potensi besar, Airlangga juga menegaskan kalau khusus untuk industri kain sarung, pemerintah memberikan proteksi kepada pengusahanya dengan tidak diperbolehkannya asing berinvestasi di industri tersebut. “Khusus industri sarung, pemerintah memberikan proteksi dengan tidak diperbolehkannya asing masuk,” ucapnya.
Menurut Menperin, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu produk andalan Indonesia dalam program Making 4.0. “Industri ini memiliki nilai ekspor yang terus meningkat,” paparnya.
Sementara itu direktur utama sekaligus owner PT Sukorintex—produsen kain sarung merek adimor—Taher Ba’Agil menjelaskan kalau pihaknya kini terus memacu produksinya agar bisa dinikmati rakyat banyak.
Menurutnya, sepanjang tahun 2018 lalu, perusahaan mampu memproduksi kain sarung sebanyak 1.260.000 kodi atau meningkat sekitar 30 % dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tahun ini, kami mentargetkan lonjakan produksi melebihi kenaikan yang terjadi di tahun lalu,” ujar Taher.
Untuk kegiatan produksi, perusahaan tidak mengalami kendala mengingat pengolahan dari kapas hingga menjadi kain dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut. Yang dibutuhkan adaah bagaimana menarik konsumen untuk membeli kain sarung tersebut.
Soal cara menarik minat konsumen, Taher menyatakan, pihaknya hanya berusaha menampilkan corak dan kualitas kain sarung yang diproduksinya sebaik mungkin. “Jika masyarakar tertarik dengan corak dan kualitas kain sarung kami, mereka pasti akan membelinya,” ucapnya, Buyung N