Pencegahan Kebakaran Jadi Bagian Dari Sistem Produksi Lestari

Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menkopolhukam Wiranto, Menteri LHk Siti Nurbaya, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati berfoto bersamaa saat Rakor pencegahan Karhutla

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang bertujuan untuk mencegah kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla).

Pasalnya, pada tahun 2015 Indonesia  mengalami bencana kebakaran besar yang terjadi bertepatan dengan fenomena El-nino. Seluas 2,6 juta hektare hutan dan lahan terbakar, menimbulkan dampak kerugian ekonomi mencapai Rp16,1 triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan sistem produksi sumber daya lahan yang lebih hijau dan rendah asap (low haze) merupakan kepentingan ekonomi nasional. Untuk itu, pencegahan karhutbunla harus menjadi bagian dari sistem produksi lestari.

“Sudah menjadi kewajiban pemerintah dan dunia usaha nasional untuk mentransformasi ekonomi sumber daya alam menjadi hijau, rendah asap, dan rendah emisi. Ini penting agar perekonomian Indonesia menjadi tangguh dan berkelanjutan,” kata Darmin saat jumpa pers d Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Dia melanjutkan, upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar Internasional yang menuntut berbagai macam produk yang dihasilkan dari hutan dan kebun hingga produk turunnya diproduksi secara ramah lingkungan.

Dalam acara Rakernas turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pun Maharani. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan(LHK), Situ Nurbaya Bakar.  Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan Kepala Restorasi Gambir, Nazir Foead. Sabrina