Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian mendorong peningkatan pendapatan petani, khususnya petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Multitani Jaya Giri (Mujagi), Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap semua stakeholder bekerja keras agar KUR Pertanian bisa terus diserap oleh petani. “Sebab KUR ini adalah penyelamat negeri ini. Dengan KUR roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini,” tegasnya.
Syahrul mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021). Agenda utamanya adalah memberikan dukungan penuh kepada petani milenial di kabupaten berhawa sejuk tersebut.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil menyebutkan, KUR Pertanian merupakan penyangga ekonomi keluarga dan ekonomi dasar di semua daerah, selain mampu membuka lapangan pekerjaan pula.
Dengan sokongan dari KUR, pertanian pada akhirnya menjadi kekuatan pemerintah untuk keluar dari krisis yang dihadapi saat ini akibat pandemi COVID-19. Untuk menggairahkan sektor pertanian, Ali menyebut APBN saja tak cukup untuk mendanainya.
Maka, diperlukan pendanaan lain di luar APBN agar sektor pertanian semakin bergairah. “KUR adalah kebijakan pemerintah. KUR itu dana bank dengan bunga yang disubsidi pemerintah. Gunakan KUR karena dia adalah fasilitas negara,” tutur Ali.
Ali mengatakan, KUR pertanian terbukti membantu petani baik dari hulu sampai hilir. Menurutnya, perguliran KUR Pertanian di seluruh daerah harus terus didorong sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan Indah Megahwati mengatakan, pelaksanaan perkreditan KUR dibagi menjadi beberapa klaster, di antaranya padi, jagung, hortikultura, peternakan, hingga tanaman pangan. “Jadi, kami infokan bahwa KUR kami sistemnya sudah klaster. Ada klaster tanaman pangan, padi, jagung dan lainnya. Dengan KUR kita akan memiliki keuntungan yang berlipat,” jelas Indah.
Realisasi Capai Rp176,92 Triliun
Sementara realisasi KUR hingga 6 September 2021 sudah mencapai Rp176,92 triliun dengan jumlah debitur sebanya 4,73 juta orang. Realisasi ini setara 69,93% dari target tahun 2021 sebesar Rp253 triliun atau 62,08% dari target perubahan tahun 2021 sebesar Rp285 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendorong Pemerintah Daerah serta lembaga penyalur KUR dan penjamin KUR untuk menggenjot penyaluran KUR dalam rangka untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. “Peningkatan aktivitas ekonomi tercermin dari peningkatan permintaan KUR,” ujar Airlangga Hartanto saat menyalurkan KUR kepada sejumlah UMKM di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021).
Pemerintah menyampaikan bahwa program KUR menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan daya tahan UMKM selama masa pandemi. Oleh karena itu, penyaluran KUR selama pandemi sangat penting.
Realisasi KUR pada masa pandemi tahun 2020 tercatat sebesar Rp198,53 triliun, lebih besar dibandingkan masa pra COVID-19 tahun 2019 yang hanya Rp140,1 triliun.
Airlangga juga mengebutkan bunga KUR ditetapkan hanya 3%. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bertahan di tengah pandemi,
Besaran bunga KUR 3% itu hanya berlaku hingga 31 Desember 2021. Sementara tahun lalu, bunga KUR masih sebesar 6%. Tambahan subsidi bunga KUR dilakukan untuk membangkitkan aktivitas UMKM dengan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau.
“Pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga 31 Desember 2021, kebijakan penundaan angsuran pokok KUR, dan relaksasi ketentuan KUR berupa perpanjangan jangka waktu,” katanya.
Di samping itu, penambahan limit plafon KUR yang diberikan kepada penerima KUR terdampak pandemi COVID-19. “Arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ini ditingkatkan dan saat ini sudah ditingkatkan dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun dengan bunga 3%,” katanya.
Dia juga minta masyarakat untuk mengajukan KUR, ketimbang meminjam uang kepada rentenir untuk modal usaha. “Pemerintah telah memberikan kredit usaha rakyat yang plafonnya sekarang Rp285 triliun. Dan ini meningkat dari tahun lalu,” kata Airlangga.
“Bunganya 3%, jadi dijamin tidak ada satu rentenir pun yang berani memberikan tingkat suku bunga 3%. Jadi, tidak ada saingan ini. Dan kedua kredit sampai dengan Rp100 juta, tidak ada jaminan,” ucapnya.
Airlangga menjelaskan kemudahan lain yang diberikan pemerintah bagi masyarakat yang baru pertama kali mengambil KUR. Yaitu penundaan cicilan sampai 6 bulan, perpanjangan jangka waktu, penambahan limit KUR serta kelonggaran persyaratan administrasi.
“Untuk yang baru ambil pertama kali, diberikan waktu 6 bulan menyicilnya, ditunda, dan saya jamin tidak ada satu rentenir yang bisa bersaing dengan bank-bank BUMN maupun BUMD,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR. Relaksasi tersebut meliputi peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.
Kemudian tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6% pada 2020 dan 3% pada tahun 2021, penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR serta relaksasi persyaratan administrasi. PSP
Ditopang KUR, Sektor Pertanian Kalbar Berkibar
Fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang diberikan pemerintah kepada petani banyak memberikan manfaat, baik kepada petani maupun terhadap peningkatan produksi pertanian.
Sebagai contoh, sektor pertanian di Kabupaten Mampawah, Kalimantan Barat (Kalbar), yang berkembang pesat setelah petani di Desa Kecurit, Kecamatan Toho, mendapat KUR Pertanian.
KUR Pertanian salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah kepada petani. Tidak sedikit petani yang menggunakan KUR usahataninya berkembang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap semua stakeholder bekerja keras agar KUR Pertanian bisa terus diserap petani. “KUR adalah penyelamat negeri ini. Dengan KUR roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini,” katanya.
Mentan juga menyebutkan, KUR tidak memberatkan petani karena bunga hanya 3%. Selain itu, untuk jumlah tertentu, petani tidak perlu menggunakan agunan. “Persyaratan pinjam KUR sangat gampang,” tegasnya.
Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil menambahkan, KUR Pertanian merupakan penyangga ekonomi keluarga dan ekonomi dasar di semua daerah, selain mampu membuka lapangan pekerjaan.
Dengan sokongan dari KUR, pertanian pada akhirnya menjelma menjadi kekuatan pemerintah untuk keluar dari krisis yang dihadapi saat ini akibat pandemi COVID-19.
Untuk menggairahkan sektor pertanian, Ali menyebut APBN tak cukup untuk mendanainya. Maka, diperlukan pendanaan lain di luar APBN agar sektor pertanian semakin bergairah.
“KUR adalah kebijakan pemerintah. KUR itu dana bank dengan bunga yang disubsidi pemerintah. Gunakan KUR karena dia adalah fasilitas negara,” tutur Ali.
Ali mengatakan, KUR pertanian terbukti membantu petani baik dari hulu sampai hilir. Menurutnya, perguliran KUR Pertanian di seluruh daerah harus terus didorong sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas, produktivitas, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan, Indah Megahwati mengatakan, pelaksanaan perkreditan KUR dibagi menjadi beberapa klaster. Di antaranya klaster padi, jagung, hortikultura, peternakan dan tanaman pangan. “Jadi, kami infokan bahwa KUR kami ini sistemnya sudah klaster, di mana ada klaster tanaman pangan, padi, jagung dan lainnya. Dengan KUR kita akan memiliki keuntungan yang berlipat,” jelasnya. PSP