Penggunaan Alsintan Dorong Pertanian Sikka

Penggunaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) mendorong sektor pertanian menjadi maju/berkembang, terutama di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di Kabupaten Sikka, sedikitnya ada 21 kelompok tani di 17 desa telah menerima bantuan Alsintan dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan).

Penyaluran bantuan Alsintan itu sudah dilakukan sejak tahun 2017. Dengan bntuan tersebut, sektor pertanian di Kabupaten Sikka semakin modern dan berkembang pesat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penggunaan Alsintan memang efektif untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Alsintan juga merupakan ciri pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

“Di era 4.0 ini merupakan era modernisasi pertanian yang ditandai dengan penggunaan Alsintan. Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menggunakan Alsintan,” katanya.

Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil menambahkan, penggunaan Alsintan dapat meminimalkan losses hasil produksi pertanian. Dengan demikian dapat dipastikan produktivitas pertanian akan meningkat.

“Dengan penggunaan Alsintan, kekurangan tenaga kerja dapat diatasi dan losses dapat ditekan, sehingga produktivitas bertambah,” ujar Ali. Tak hanya itu, Alsintan juga mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam proses budidaya pertanian.

Saat mengolah lahan pertanian, misalnya, cukup memerlukan satu orang saja sebagai operator Alsintan. “Terjadi juga penghematan waktu dalam mengolah lahan jika menggunakan Alsintan, sehingga masa tanam bisa dilakukan secara serentak,” tutur Ali.

Direktur Alsintan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, Alsintan dapat membantu percepatan proses budidaya pertanian. Baik itu percepatan olah tanah, percepatan tanam, hingga percepatan panen. Dengan begitu, petani pun bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP),” ujarnya.

Alsintan Pacu Produktivitas

Sementara itu dilaporkan bahwa penggunaan Alsintan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mujagi di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berhasil memacu produktivitas pertanian.

Hal serupa juga dialami oleh kelompok tani di Kabupaten Agam dan Kota Bukittingi , Sumatera Barat yang  menerima bantuan Alsintan berupa cultivator dan handsprayer. Dengan adanya bantuan tersebut, produktivitas semakin melonjak drastis.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerangkan, di era 4.0 ini Alsintan menjadi penanda semakin berkembang pesatnya teknologi pertanian Indonesia.

Tak hanya sekadar penanda, Alsintan juga mendorong peningkatan produktivitas yang orientasinya adalah kesejahteraan petani itu sendiri. Alsintan merupakan mekanisasi pertanian yang kehadirannya tak dapat lagi dihindarkan.

“Alsintan menjadi penanda bahwa sektor pertanian telah bermetamorfosa dari pola tradisional ke arah yang lebih modern,” katanya.

Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil meyakini bahwa kehadiran Alsintan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, berbagai macam jenis dan kegunaan Alsintan sangat bermanfaat dalam membantu budidaya pertanian.

Dalam mengolah lahan, misalnya. Alsintan mampu menghemat waktu dan biaya produksi. Sementara saat panen raya, Alsintan mampu meningkatkan produktivitas budidaya petani.

“Petani harus bisa mengoptimalkan dan memaksimalkan penggunaan Alsintan dengan baik. Sebab, dengan penerapan mekanisasi pertanian produksi, produktivitas pertanian ikut meningkat,” imbuh dia.

Tak hanya itu, Ali menyebut pengelolaan dan pemanfaatan Alsintan dengan baik juga dapat berdampak pada peningkatan pendapatan petani.

Meningkatnya pendapatan petani diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

Yang tidak kalah penting adalah perawatan dan pemeliharaan Alsintan. Menurutnya, perawatan sangat penting, karena dapat membuat Alsintan berumur panjang dan kinerjanya lebih maksimal. “Alsintan ini harus dimanfaatkan dan dirawat dengan baik,” katanya.

Untuk itu, tegas dia, optimalisasi Alsintan diperlukan sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian Indonesia. Utamanya untuk mewujudkan ketahanan pangan. Pasalnya, mekanisasi pertanian modern mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang.

“Saya berharap, adanya teknologi tidak akan menurunkan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya produksi bisa meningkat. Hal ini sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan ekspor,” ucap Ali.

Sementara itu, Direktur Alsintan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, Alsintan dapat membantu percepatan proses budidaya pertanian.

“Baik itu percepatan olah tanah, percepatan tanam, hingga percepatan panen. Dengan begitu, petani pun bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP),” jelasnya. PSP

Berkat Alsintan, Petani Kembangkan Pertanian dari Hulu-Hilir

Dua kelompok tani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur menerima bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa hand tractor. Bantuan yang diterima Kelompok Tani Maju Mapan dan Kelompok Tani Sido Makmur itu diserahkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak.

Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah yang menerapkan mekanisasi pertanian dengan penggunaan Alsintan, sehingga poktan mampu mengembangkan budidaya pertanian di Kabupaten Kediri secara optimal dari hulu hingga hilir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerangkan, Alsintan merupakan mekanisasi pertanian yang kehadirannya tak dapat lagi dihindarkan. Alsintan menjadi penanda bahwa sektor pertanian telah bermetamorfosa dari pola tradisional ke arah yang lebih modern.

“Di era 4.0 ini, Alsintan menjadi penanda semakin berkembang pesatnya teknologi pertanian Indonesia dan modernisasi pertanian telah diterapkan. Tak hanya sekadar penanda, Alsintan juga mendorong peningkatan produktivitas yang orientasinya adalah kesejahteraan petani itu sendiri,” tutur Mentan Syahrul.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil meyakini bahwa kehadiran Alsintan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Menurutnya, berbagai macam jenis dan kegunaan Alsintan sangat bermanfaat dalam membantu budi daya pertanian.

“Misalnya dalam mengolah lahan, penggunaan traktor roda dua dan traktor roda empat mampu menghemat waktu dan biaya produksi. Pada saat panen raya, Alsintan mampu meningkatkan produktivitas budidaya petani,” kata Ali.

Oleh karena itu, Ali berharap bantuan Alsintan dapat dikelola, dimanfaatkan dan dirawat para petani dengan baik secara digunakan bersama-sama oleh anggota kelompok.

“Petani harus bisa mengoptimalkan dan memaksimalkan penggunaan Alsintan dengan baik. Sebab, dengan penerapan mekanisasi pertanian produksi, produktivitas pertanian ikut meningkat,” imbuhnya.

Tak hanya itu, sebut Ali, pengelolaan dan pemanfaatan Alsintan dengan baik juga dapat berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Meningkatnya pendapatan petani diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

“Tidak kalah penting adalah perawatan dan pemeliharaan Alsintan. Perawatan sangat penting, karena dapat membuat Alsintan berumur panjang dan kinerjanya lebih maksimal,” ujar Ali.

Untuk itu, dia menegaskan, optimalisasi Alsintan diperlukan sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian Indonesia.

Utamanya, kata Ali, untuk mewujudkan ketahanan pangan. Pasalnya, mekanisasi pertanian modern mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang.

“Saya berharap, adanya teknologi tidak akan menurunkan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya produksi bisa meningkat. Hal ini sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan ekspor,” ucap Ali.

Sementara itu, Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, Alsintan dapat membantu percepatan proses budidaya pertanian. “Baik itu percepatan olah tanah, percepatan tanam, hingga percepatan panen. Dengan begitu, petani pun bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP),” jelasnya. PSP