Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkatkan Produksi Padi

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan), Pending Dadih Permana

Kementerian Pertanian telah merehabilitasi jaringan irigasi usaha tani (saluran tersier)  dan pengembangan sumber air dengan model karya padat oleh  petani dalam kurun 4 tahun terakhir (2015-2018)

Dirjen  Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana, di Jakarta, Jumat (23/11/2018) menjelaskan rehabilitasi jaringan irigasi tersier telah dilakukan seluas 3,12 juta hektare (ha). Kegiatan ini mampu meningkatkan IP 0,5 dari luasan 3,12 juta ha mampu mempertahankan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton. Jika peningkatan IP terpenuhi, produksi akan meningkat sebanyak 8,18 juta ton. “Total produksi padi selama lima tahun dapat mencapai 24,37 ton pada area yang terdampak kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi,” kata Pending.

Untuk kegiatan Pengembangan Irigasi Perpompaan  sejak tiga tahun terakhir terhitung 2.978 unit. Estimasi luas layanan per unit 20 ha, maka luas areal yang dapat diairi saat musim kemarau mencapai 59,78 ribu ha. Jika berdampak pada penambahan IP 0,5 maka akan terjadi penambahan luas tanam 29,78 ribu Ha.

Sedangkan kegiatan pengembangan embung/dam parit/long storage mencapai 2.956 unit dengan estimasi luas layanan 25 ha. Ini berarti berpotensi memberikan dampak pertanaman seluas 73,90 ribuha. Jika dapat memberikan dampak kenaikan IP 0,5, maka potensi penambahan produksi pertanaman mencapai 384,28 ribu ton.

Atiyyah Rahma