Siagakan Lebih dari 2.700 Personel, Konsesi Hutan Tanaman Aman Dari Api

Regu pemadam kebakaran salah satu perusahaan HTI

Perusahaan pengelola izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) terus meningkatkan kewaspadaan dan telah melakukan upaya mitigasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Diantaranya adalah menyiapkan regu pemadam kebakaran bersertifikat dengan jumlah personel lebih dari 2.700 orang. Berkat langkah-langkah yang telah diambil,  sampai saat ini konsesi hutan tanaman industri (HTI) masih aman dari api.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto menjelaskan, perusahaan HTI anggota APHI sangat memahami risiko karhutla. Untuk itu semua perusahaan telah meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi.  Apalagi akan ada perhelatan olah raga Asian Games di Palembang. “Semua perusahaan HTI, khususnya di Sumatera Selatan telah meningkatkan kewaspadaan dan upaya-upaya pencegahan karhutla,” kata dia, Rabu (8/8/2018).

Upaya yang dilakukan  termasuk meningkatkan anggaran pengendalian karhutla. Beberapa perusahaan juga telah menyatakan siap untuk membantu pemadaman jika terjadi kebakaran sampai radius 5  kilometer dari batas konsesinya. Selain itu, perjanjian kerja sama (MoU) antar perusahaan telah ditandatangani untuk saling membantu memadamkan jika terjadi kebakaran tanpa harus mengajukan Izin masuk ke area konsesi.

Untuk mendukung kesiapan ini, perusahaan-perusahaan HTI telah dilengkapi regu pemadam kebakaran (RPK) bersertifikat dengan jumlah personel lebih dari 2.700 orang dan didukung peralatan bertaraf internasional. Selain itu juga membangun pos pemantauan api lebih dari 400 buah dan peralatan canggih berupa helikopter sebanyak 8 unit dan 2 airboats untuk pemadaman secara cepat dengan menggunakan water bombing.

Perusahaan-perusahaan HTI juga melakukan upaya sosialisasi dan kolaborasi dengan masyarakat dengan melibatkan unsur pemerintah serta mendorong terbentuknya Masyarakat Peduli Api (MPA) serta penguatan program pemberdayaan masyarakat di desa-desa sekitar perusahaan.  Secara teknis, perusahaan HTI menjaga ketinggian permukaan air untuk mencegah lahan kering yang bisa menyebabkan karhutla.

“Untuk saat ini perusahaan-perusahaan HTI terus menerus berkoordinasi dengan Satgas Karhutla yang dibentuk oleh Kepala Daerah di tiap Provinsi yang rawan karhutla” ujar Purwadi.

Menurut Purwadi, dengan upaya-upaya yang sudah dilaksanakan sampai saat ini areal konsesi perusahaan  HTI masih dalam kondisi aman dari api.  “Harapan kami ke depan setiap jengkal lahan di Sumatera Selatan dapat segera dikelola sepanjang tahun dengan tata air yang baik dan pengelolanya adalah orang-orang yang jelas dan bertanggung jawab agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan,” katanya. Sugiharto