Tinggi, Minat Peternak Sapi Ikut Asuransi Pertanian

Minat peternak sapi di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung untuk ikut program Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), cukup tinggi. Hal ini terbukti dari realisasi target selama dua tahun terakhir yang selalu tercapai, bahkan melampaui.

Sebagai contoh, tahun 2017 Lampung Utara menargetkan 225 ekor sapi ikut program asuransi. Realisasinya ternyata mencapai 325 ekor sapi. Begitu juga pada 2018, di mana targetnya 525 ekor sapi/kerbau dan terealisasi 823 ekor.

Untuk tahun 2019, Kabupaten Lampung Utara menargetkan sebanyak 750 ekor sapi dan kerbau ikut serta program AUTS. Diharapkan, target ini juga bisa tercapai dengan baik.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, program AUTS/K bertujuan untuk mengamankan indukan yang selama ini banyak dipotong. Apalagi, pemerintah sudah membuat peraturan pelarangan pemotongan betina produktif.

“Jadi, yang kita targetkan adalah komoditas yang mudah terkena risiko, yaitu sapi betina agar tetap dipertahankan untuk berkembang biak,” kata Sarwo Edhy di Lampung Utara,  Rabu (17/4/2019).

Sarwo Edhy pun memberikan dukungan dan motivasi bagi stakeholder pelaku bisnis peternakan untuk ikut asuransi ternak sapi. “Kita semua tahu bahwa risiko berusaha di bidang peternakan begitu rentan. Misalnya sapi terkena penyakit, yang menyebabkan kematian, serta rawan pencurian. Untuk itu, perlu ada upaya khusus untuk melindungi peternak dan keberlangsungan usaha ternak tersebut,” tuturnya.

Dia menyebutkan, asuransi pertanian makin diminati masyarakat, khususnya petani padi dan peternak sapi. Program yang diluncurkan Kementan sejak tahun 2016 ini dimaksudkan untuk melindungi petani dari kerugian — jika usaha taninya terkena musibah alam atau kematian (ternak).

Meningkat

Khusus untuk asuransi peternak, pesertanya tiap tahun meningkat. Data Direktorat Pembiayaan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan mencatat, tahun 2016 peternak yang mengasuransikan ternak sapinya baru tercatat 20.000 ekor dari target 120.000 ekor.

Tahun 2017, jumlah peserta meningkat. Dari target 120.000 ekor, terealiasi  sebanyak 92.176 ekor. Tahun 2018, target tetap 120.000 ekor, namun yang terealiasi sebanyak 88.873 ekor. Tahun ini pun target sama, yaitu 120.000 ekor.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lampung, Utara Sofyan mengatakan, dari target 750 ekor, hingga pertengahan April 2019, peternak yang ikut program asuransi sebanyak 374 ekor sapi dan kerbau.

“Rinciannya, sebanyak 124 ekor yang sudah terbit polis asuransi, 199 ekor ternak sedang proses polisnya, dan 51 ekor ternak sapi masih proses input data,” katanya.

Sofyan mengungkapkan, program AUTS/K di Kabupaten Lampung Utara masuk tahun ketiga. Periode 2017 dari target 225 ekor sapi realisasi mencapai 325 ekor sapi.

Periode 2018, target 525 ekor sapi/kerbau terealisasi mencapai 823 ekor. “Program AUTS menyasar peternak memiliki sapi betina produktif,” tambahnya.

Dia menyebutkan, dari total biaya premi sebesar Rp200.000/ekor/tahun, sebanyak 80% uang premi itu atau sekitar Rp160.000 ditanggung pemerintah melalui Kementan. Sementara 20% sisanya atau nominal Rp40.000 ditanggung peternak sebagai pihak penerima manfaat.

“Ada keuntungan bagi peternak yang mengikuti program ini. Bila terjadi sesuatu pada hewan ternak yang diusahakan, seperti mati atau hilang karena tindak kriminal seperti pencurian, peternak akan menerima klaim uang pertanggungan (UP) sebesar Rp10 juta/ekor,” ujarnya.

Sofyan menambahkan, peternak yang akan mengikuti program AUTS dapat menghubungi petugas di unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Distan di kecamatan atau petugas penyuluh dan peternak.

Selanjutnya, peternak akan menerima nomor rekening dari PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) sebagai pihak rekanan yang ditunjuk kementerian untuk melakukan setoran via rekening bank. Bukti transfer itu ditunjukkan ke petugas UPTD Distan untuk dilakukan pemrosesan kepesertaan peternak di program AUTS.

Sambut Positif

Peternak sapi di Lampung Utara menyambut positif program AUTS. Wiyono, seorang peternak menjelaskan, ikut asuransi ternak dinilai melindungi hewan ternaknya dari kematian serta penyakit.

“Tahun 2018, kelompok peternak di Desa Ibul Jaya, Hulu Sungkai ada empat ekor sapi yang terkena penyakit. Semua premi asuransinya sudah keluar. Tahun 2019 ini kami ikut lagi program AUTS,” ujarnya.

Menurut Wiyono, proses pendaftaran AUTS cukup mudah. Peternak cukup mendaftarkan hewan ternaknya ke kelompok peternak desa setempat.

Kasubdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian, Direktorat Pembiayaan, Ditjen PSP, Waluyo, memberikan dukungan dan motivasi bagi stakeholder pelaku bisnis peternakan untuk ikut asuransi ternak sapi.

“Pemerintah pun terus berupaya memperbaiki sistem, sehingga peternak atau petani lebih gampang ikut program asuransi,” katanya.

Dia mengatakan, tahun 2019 pendaftaran peserta asuransi pertanian untuk usaha ternak sapi dan kerbau telah menggunakan aplikasi dengan nama SIAP. “Melalui sistem ini diharapkan para petugas peternakan dapat kemudahan untuk melakukan proses pendaftaran dan klaim asuransi peternakan,” tegasnya. PSP