Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstrusikan untuk memanfaatkan lahan rawa sebagai solusi paceklik pangan yang terjadi pada November, Desember dan Januari. Pemanfaatan lahan rawa bisa memberi tambahan pasokan pangan untuk memasok Pulau terpadat di Indonesia, Jawa, saat paceklik terjadi.
Potensi besar lahan rawa yang dapat dikembangkan yaitu lahan lebak dan pasang surut yang tersebar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Indonesia memiliki lahan rawa 34,1 juta hektare (ha), terdiri dari lahan lebak 25,2 juta ha dan pasang surut 8,9 juta ha.
“Total luas lahan tersebut memiliki potensi untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta ha atau 64%. Ketersediaan lahan rawa untuk perluasan area pertanian seluas 7,52 juta ha. Jika dioptimalkan pangan Nasional akan semakin kuat,” kata Amran saat acara Pekan Pertanian Rawa Nasional II, Rabu (17/10/2018).
Amran menjelaskan, produktivitas padi di lahan rawa kurang sekitar 4 ton per ha. Hal ini, bisa menambah produksi padi mencapai 60,16 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara beras 37,30 juta ton.
“Meningkatkan produksi padi, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengidentifikasi dan memulai upaya optimalisasi lahan rawa 1 juta ha di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan,” jelasnya. Sabrina