Kinerja Bulog, Serap 1 Juta Ton Beras dan Diganjar Penghargaan

Perum Bulog terus mencatatkan prestasi. Setelah mampu melakukan pembelian beras petani sebanyak 1 juta ton, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan ini  diganjar  penghargaan “Best TJSL 2021 with Outstanding Community Environmental Greening Program” dalam acara Indonesia Best TJSL Awards 2021 yang digelar secara online oleh Warta Ekonomi Research dan Consulting,  Kamis (23/09/2021).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang menerima penghargaan tersebut dalam sambutannya mengatakan pencapaian yang didapat ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian Perum Bulog dalam memberikan manfaat yang tulus dan nilai tambah bagi masyarakat terutama kepada yang terdampak Covid-19.

Selama Pandemi Covid-19 ini, Bulog Peduli telah melaksanakan program-program kerja untuk merespon isu ekonomi, sosial dan lingkungan yang relevan dan penting bagi tujuan pembangunan berkelanjutan serta mendukung bisnis inti yang menciptakan creating shared value.

”Beberapa program unggulan yang kami laksanakan selama Pandemi diantaranya “Bulog Peduli UMKM” dengan pemberian bantuan pembuatan Rumah Pangan Kita, “Bulog  Peduli Gizi” dengan pemberian Beras Bervitamin (Fortivit) untuk menurunkan angka prevalensi stunting balita, “BULOG Peduli Bencana” dengan pemberian bantuan APD dan sumber air bersih, serta masih banyak program-program lainnya”, kata Budi Waseso

Capai 1 Juta Ton

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog , Awaludin Iqbal pada Rabu (22/09/2021) mengatakan realisasi pengadaan beras dalam negeri per 22 September 2021  mencapai 1.003.088 ton yang tersebar di semua wilayah kerja Perum Bulog seluruh Indonesia. Ini merupakan hasil kerja keras seluruh jaringan Bulog di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

“Keberhasilan kita dalam melakukan penyerapan beras dalam negeri ini merupakan kerja keras Satuan Kerja Pengadaan (Satker ADA) Perum Bulog dan komitmen Mitra Kerja yang tidak henti-hentinya menyerap beras di tingkat petani. Tercatat dari awal tahun 2021 hingga per hari ini beras dalam negeri sudah terserap sebanyak 177 ribu ton setara beras oleh Satker ADA dan penyerapan yang dilakukan oleh Mitra Kerja Binaan (Koperasi dan Non Koperasi) sebanyak 826 ribu ton”, ujar Awaludin Iqbal.

Penyerapan beras dalam negeri ini sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras mereka selama pandemi Covid-19 dan penyerapan ini juga berdampak pada stabilisasi harga di tingkat petani.

“Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19 ini”, kata Awaludin Iqbal. Buyung N