Startup AgTech Semaai mulai menggarap transformasi pedesaan dan pertanian Indonesia. Untuk kegiatan ini Semaai telah mengalokasikan dana awal sebesar 1, 25 juta dolar AS
Semaai adalah perusahaan yang membangun solusi teknologi lengkap untuk petani dan UMKM pedesaan di Indonesia
Muhammad Yoga Anindito, co-founder Semaai, mengatakan misi Semaai adalah memberikan kesempatan kepada jutaan petani dan UMKM pedesaan.
“Kami menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan dan akses ke pembiayaan, layanan, dan pasar baru yang lebih baik,” kata Yoga Anindito, dalam rilisnya yang diterima Agro Indonesa, Kamis (17/2/2022)
Startup ini membangun solusi agritech yang lengkap untuk membantu petani dan UMKM pedesaan memaksimalkan potensi pendapatan mereka dan revitalisasi komunitas pertanian pedesaan di Indonesia.
Pertanian di Indonesia adalah sebuah industri dengan nilai 100 miliar dolar AS yang terdiri dari 13,5 persen dari PDB negara, dan didukung oleh lebih dari 40 juta petani dan usaha kecil di daerah pedesaan hampir sepertiga (29 persen) dari angkatan kerja di Indonesia.
Sebagian besar tenaga kerja pertanian terdiri dari petani kecil, petani skala kecil, dan UMKM pedesaan seperti toko tani, yang merupakan pengecer pertanian kecil yang memasok sarana produksi (saprodi) dan alat-alat pertanian (alsintan) kepada petani kecil.
Yoga menyebutkan, meskipun kontribusi mereka pada perekonomian di Indonesia sangat besar, para petani dan UMKM pedesaan ini menghadapi tantangan besar untuk dapat mempertahankan mata pencaharian.
“Permintaan kelas menengah akan produk makanan yang beragam semakin meningkat. Namun, mereka belum bisa memanfaatkan momen ini karena rantai pasok pertanian di Indonesia sangat komplek,” katanya.
Hal tersebut lanjut Yoga, menyebabkan penetapan harga yang tidak jelas, kurangnya akses ke saprodi dan alsintan yang terjangkau, dan kesenjangan besar dalam supply dan demand.
Dia menyebutkan Semaai datang dengan tujuan untuk mengatasi masalah sistemik tersebut dengan menawarkan rangkaian layanan yang komprehensif untuk komunitas pertanian pedesaan.
Startup ini mengkombinasikan konsultasi khusus melalui tim ahli agronomi, akses ke teknologi modern serta saprodi dan alsintan dengan harga terjangkau seperti benih, pestisida dan pupuk.
Semaai berencana untuk memperluas jaringan pusat layanan pengiriman untuk menyebarkan layanan mereka, dimulai dari toko tani (pengecer pertanian) dan akhirnya menjangkau mayoritas petani kecil di pedesaan Indonesia.
Pada akhirnya, hal ini memastikan bahwa para petani dapat memotong perantara, mendapatkan harga terbaik dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan mereka melalui rantai pasok pertanian yang lebih transparan dan efisien.
Sejak diluncurkan lima bulan lalu, Semaai telah berhasil pertumbuhan gross merchandise value (GMV) dari produk yang dijual ke toko pertanian dan koperasi sebesar sepuluh kali lipat dalam waktu lima bulan.
Hal tersebut sesuai dengan ambisi Semaai untuk menjangkau dan memberikan manfaat kepada 100.000 petani kecil dan UMKM pedesaan di tahun depan. Jamalzen