El Nino Makin Dekat

Kekhawatiran terhadap dampak negatif  gelombang El Nino  terhadap kondisi ekonomi Indonesia kembali mencuat.   Bank Indonesia (BI) menyatakan risiko inflasi ke depan akan mengalami peningkatan dari dampak El Nino.  Gejala alam ini dikhawatirkan akan mengganggu pasokan bahan pangan sehingga menyebabkan kenaikan harga.

Selain itu, BI juga menilai  risiko inflasi lainnya adalah dari sisi administered price atau harga yang diatur pemerintah. BI mencermati risiko inflasi dari pola musiman dari perayaan hari besar keagamaan. Risiko lainnya seperti potensi penyesuaian administered price dan peningkatan harga pangan akibat El Nino. Untuk mengantisipasi risiko tersebut, kata Tirta, BI akan memperkuat langkah-langkah penguatan koordinasi pengendalian inflasi, khususnya melalui forum Tim Pengandalian Inflasi (TPI).

BI menilai, inflasi sampai dengan Mei 2014 masih sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5 % plus minus 1 % pada 2014.

Gelombang El Nino sepertinya tidak bisa dihadang lagi oleh Indonesia. Sebelumnya,  Badan Meteorologi Australia mengatakan gejala El Nino yang dapat memberi suhu panas ke bagian Australia dan Asia sembari membawa hujan ke Amerika Selatan, mungkin akan semakin meningkat dalam beberapa bulan ke depan karena suhu di Samudera Pasifik telah memanas

Kemungkinan peningkatan El Nino selama musim dingin di belahan bumi selatan mencapai lebih dari 70%. Namun begitu, Badan Meteorologi Australia dalam situs resminya menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan persentase kemungkinan perubahan cuaca.

El Nino telah mempengaruhi cuaca di seluruh dunia dan dapat mengacaukan pasar pertanian, karena petani harus berjuang menghadapi panjangnya musim kemarau ataupun musim hujan. Hal ini juga dapat menyebabkan badai di Atlantik lebih tenang dan musim dingin yang berangin di Amerika Selatan.

Fenomena ini sering mengakibatkan musim dingin menjadi lebih hangat di seluruh Amerika Utara, lebih banyak hujan dari Brazil selatan hingga Argentina dan kondisi kering di seluruh Asia Tenggara, Indonesia dan Australia Timur.

Melihat dampak buruk yang bisa ditimbulkannya, sudah seharusnya pemerintah dan rakyat Indonesia untuk bersiap melakukan tindakan antisipasi agar gelombang El Nino tidak memberikan dampak buruk bagi kegiatan ekonomi Indonesia.

Pemerintah harus mengawasi secara seksama kegiatan di sector pertanian, terutama kegiatan budidaya tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai serta produk horti lainnya . Jangan sampai kegiatan budidaya komoditas pangan hancur atau kurang maksimal akibat pemerintah dan petani lengah terhadap dampak buruk El Nino.

Kegiatan sosialisasi kepada para petani mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam mengantisipasi gelombang El Nino yang menyebabkan musim kemarau lebih lama ini harus dilakukan pemerintah kepada petani-petani di dalam negeri.

Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan pasokan dan kebutuhan masyarakat terhadap komoditas pangan sejak awal . Apakah stok atau hasil panen komoditas pangan di dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan di dalam negari. Jika stok atau produksi di dalam negeri diperkirakan tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, tidak ada salahnya pemerintah mencari pasokan dari sumber lain, seperti impor.