Industri Roti Masih Memikat

Potensi pasar roti dan kue di Indonesia masih cukup besar sehingga banyak perusahaan roti asing yang mengincarnya dengan melakukan ekspansi usaha ke pasar roti Indonesia.

“Saat ini sudah banyak perusahaan roti asing yang mengembangkan usaha di Indonesia karena memang pasarnya terbuka dan kondisi itu banyak dimanfaatkan oleh asing dengan sejumlah inovasi pembuatan roti yang menarik,” kata Anggota Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) sektor bakeri Maulana Wahyu Jumantara, usai presentasi pameran dagang internasional IBA  di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Menurutnya, data GAPMMI  menyebutkan pertumbuhan konsumsi roti dan kue di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, Misalnya, pada periode 2010-2014 konsumsinya tumbuh rata-rata 14 % per tahun, tapi pada periode 2014-2020 diperkirakan hanya tumbuh 10 %, sebagai dampak dari  kondisi ekonomi dunia yang belum terlalu pulih.

“Pelaku usahanya 60% tradisional UMKM, sedangkan 20% produsen besar, sisanya 12% adalah produsen roti artisan,” papar Maulana. Pemain besar alias mass production menurut Maulana bisa dihitung dengan jari seperti merek Sari Roti, Mr Bread, Sharon, My Roti dan lainnya.

Dia menjelaskan dengan potensi pertumbuhan pasar yang masih besar, apalagi konsumsi perkapita rakyat Indonesia terhadap roti masih rendah dan dibawah negara-negara Asean lainnya, sektor industri roti dan kue menjadi sangat menarik bagi investor asing.

Untuk itu, ucapnya, agar bisa menikmati potensi pasar yang besar itu, pengusaha roti Indonesia baik skala kecil, menengah, hingga besar perlu terus-menerus melakukan inovasi dalam membuat bentuk dan cita rasa roti dan kue agar tetap diminati oleh masyarakat.

“Padahal salah satu keberhasilan sebuah industri toko kue dan roti adalah mampu menciptakan inovasi baik rasa maupun bentuknya,” katanya.

Terkait inovasi, Maulana menilai  pameran dagang internasional IBA di Jerman, bisa menjadi ajang pengusaha roti Indonesia untuk melakukan inovasi agar mampu bersaing di negeri sendiri.

Direktur Utama GHM Gesellschaft fur Handwerksmessen mbH ( penyelenggara pameran IBA), Dieter Dohr, mengatakan IBA merupakan  satu-satunya pameran dagang internasional khusus roti dan kue terbesar dengan menampilkan berbagai bentuk dan cita rasa terkini dan modern yang dikembangkan oleh perusahaan di dunia.

“Setidaknya ada 1.309 peserta pameran dari 57 negara dan 77.814 pengunjung dari 167 negara yang ikut dan hadir dalam pameran itu,” jelasnya.

Dohr menjelaskan, pameran perdagangan global terkemuka untuk toko roti, kembang gula dan makanan ringan, yang akan berlangsung pada 15.-20. September 2018 di Munich itu, telah menjadi pameran dagang terkenal di industri roti  selama beberapa dekade.

Untuk menjadi pengunjung (visitor) pameran IBA Bakery Fair 2018, Kadin Indonesia untuk Jerman EKONID memfasilitasi peserta yang ingin tergabung. buyung