Pendekatan Ekosistem Penting dalam Ketahanan Infrastruktur

Infrastruktur pengelola tata air di lahan rawa

Negara-negara anggota G20 menekankan manfaat aksi adaptasi dan peran infrastruktur berketahanan iklim dalam membangun sistem sosial-ekonomi dan ekologi yang tangguh menuju pembangunan berkelanjutan.

Hal tersebut dibahas pada pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota G20 di Karuizawa, Jepang 15-16 Juni 2019.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menjelaskan bahwa letak Indonesia yang berada di daerah cincin api (Ring of Fire), menjadikannya rawan bencana alam. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya mitigasi terhadap berbagai potensi bencana alam.

Selain upaya mitigasi, dalam National Intended Contribution (NDC), Indonesia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim dalam hal ini ketahanan iklim yang meliputi 3 aspek yaitu ekonomi, sosial, dan ekosistem atau bentang alam.

“Indonesia juga terus memperkuat semua instrumen untuk mengarusutamakan adaptasi perubahan iklim ke semua sektor pembangunan pada semua tingkatan,” jelas Menteri Siti pada pertemuan tersebut seperti diterima agro Indonesia, Senin (17/6/2019).

Lebih lanjut, Menteri Siti menyampaikan kebijakan dan aksi adaptasi dan ketahanan iklim yang telah dilakukan Indonesia, beberapa diantaranya dilaksanakan melalui kerjasama bilateral dan multilateral. Komitmen dan pengalaman menyatakan bahwa Indonesia menyadari tindakan adaptasi perubahan iklim dapat mengurangi risiko bencana.

“Kami juga menyadari pentingnya merumuskan strategi adaptasi dan pengurangan risiko bencana yang komprehensif di tingkat nasional dan lokal, termasuk investasi dalam infrastruktur yang tahan terhadap peristiwa dan bencana cuaca ekstrim,” kata Menteri Siti.

Menteri Siti juga menyatakan bahwa telah banyak upaya Indonesia dalam adaptasi perubahan iklim tersebut. Upaya tersebut diantaranya adalah membangun sistem informasi, Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan (SIDIK), dan mendorong Program Kampung Iklim (Proklim).

Menurut Menteri Siti, dalam meningkatkan dan memperluas upaya adaptasi, diperlukan dukungan teknologi, investasi yang berkelanjutan serta penelitian yang dapat diaplikasikan. Untuk itu diperlukan kerjasama, saling tukar pengetahuan dan pengembangan teknologi serta tentunya investasi yang mendukung ketahanan ekosistem.

Lebih jauh disampaikan oleh Menteri Siti bahwa peran masyarakat, pemerintah daerah dan masyarakat madani serta peran swasta untuk upaya adaptasi. Indonesia mengajak negara-negara G20 untuk bersinergi serta dapat mendorong dan memobilisasi sumber daya untuk mendukung upaya adaptasi dan ketahanan infrastruktur. Sugiharto